Suatu ketika dalam perjalanan ditemui adanya kondisi jalan dimana harus turun melalui lembah yang curam atau tebing batu yang terjal. Turun seperti ini sering disebut dengan rappeling.
Pada tebing yang tidak terlalu curam dapat turun dengan tanpa alat.
Gambar Turun tebing tanpa alat
(Copyright Norman Edwin)
Perhatikan keseimbangan ketika turun tebing tanpa alat, salah sedikit bisa terjungkal jatuh ke bawah. Merapatkan badan ke dinding merupakan suatu kesalahan yang bisa berakibat fatal.
Gambar Menjaga keseimbangan
(Copyright Norman Edwin)
Namun untuk tebing yang curam dan harus menggunakan bantuan tali dipergunakan teknik hasty dan teknik dulfer.
Gambar Teknik Hasty
(Copyright Norman Edwin)
Gambar Teknik Dulfer
(Copyright Norman Edwin)
Pada teknik hanya menggunakan tali (atau disebut body rappeling) bagian tubuh yang terkena tali akan terasa panas, oleh karena itu perlu dilindungi dengan sarung tangan yang tebal dan jaket. Saat turun posisi tubuh selalu tegak lurus dengan tebing dan jangan terlalu cepat turun, perhatikan anchor (penambat) sudah kuat terpasang.
Pada teknik menggunakan tali dan descendeur dipergunakan teknik modified dulfer, teknik komando, teknik belaying. Pada teknik menggunakan tali dan descendeur, gesekan hanya terjadi pada alat (figure of eight) sehingga aman bagi tubuh. Untuk mengkaitkan tubuh dengan figure of eight digunakan tali webbing (yang dibuat menjadi body harness).
Gambar Teknik Modified Dulfer dan Komando
(Copyright Norman Edwin)
Gambar Teknik Brake Bar
(Copyright Norman Edwin)
Brake Bar disamping bisa digantikan dengan Figure Of Eight. Carabiner ini dikaitkan dengan Body Harness. Perhatikan teknik berikut
Untuk rappeling telah dibuat alat yang disebut dengan descendeur. Alat ini merupakan sistem geseran yang terbuat dari bahan campuran aluminium, tali dapat dikontrol dengan baik dengan alat ini.
Dari sekian banyak tipe descendeur yang paling baika adalah figure of eight dan brake bar karena dapat pula berfungsi sebagai belaying (dalam rock climbing).
Gambar Macam-Macam Descendeur
(Copyright Wanadri)
Gambar Macam-Macam Descendeur
(Copyright Norman Edwin)
Dalam kondisi tertentu, fungsi figure of eight bisa digantikan dengan carabiner. Carabiner yang baik dan amanharus mampu menahan beban seberat 2.200 KG (pintu tertutup), atau 1.200 KG (pintu terbuka) searah dengan poros utamanya. Sedangkan searah dengan poros kecil (poros pendek), sebuah carabiner harus kuat menahan beban seberat 600KG.
Gambar Carabiner
(Copyright Norman Edwin)
Tali yang cocok digunakan untuk rappeling adalah tali kernmantel dengan jenis Static Rope (tali statis). Tali ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian inti dan bagian mantel, bagian mantel adalah bagian yang paling sering terkena gesekan dengan alat, sehingga jika rusak pada saat penggunaan dapat digantikan oleh inti tali itu sendiri.
Gambar Macam-Macam Tali
(Copyright Norman Edwin)
Static rope memiliki kelenturan hanya 2-5% dari berat maksimum yang diberikan, sifatnya kaku, umumnya berwarna putih atau hijau. Panjang tali yang dianjurkan adalah minimal 50 meter, diameter tali biasanya 10-11 mm, tetapi sekarang ada pula yang berdiameter lebih kecil dengan kekuatan yang sama.
(Copyright Wanadri)
Cara melakukan belaying untuk rappeling adalah tali kernmantel dililitkan pada tubuh. Posisi tali tidak terlalu tegang sehingga memudahkan orang yang turun untuk menggunakan tali dengan bebas. Jika jatuh, maka belayer mengencangkan tali dengan jalan menarik tali ke belakang, sehingga orang yang turun akan tergantung di tali dan berusaha untuk kembali kepada posisi rappeling.
Cara melakukan rappeling :
Gambar Teknik Rappeling (Copyright Wanadri)
Dalam istilah tentara, Rappeling dibedakan dengan Snapling. Gambar Rappeling di atas dalam kamus tentara disebut dengan Snapling yang biasa digunakan dalam turun melalui tebing, sedangkan Rappeling adalah turun dari Helikopter di mana tidak ada tebing atau dinding sebagai pijakan kaki.
Perhatikan gambar berikut.
Dalam istilah tentara, Rappeling dibedakan dengan Snapling. Gambar Rappeling di atas dalam kamus tentara disebut dengan Snapling yang biasa digunakan dalam turun melalui tebing, sedangkan Rappeling adalah turun dari Helikopter di mana tidak ada tebing atau dinding sebagai pijakan kaki.
Perhatikan gambar berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.