Rabu, 24 Juli 2019

Pengertian Survival



Survival skills are techniques that a person may use in order to sustain life in any type of natural environment or built environment. Survival adalah kemampuan bertahan hidup. Sejak dulu, manusia melakukan survival untuk mempertahankan kehidupannya. Manusia sejak zaman dahulu bertahan dari berbagai keadaan, seperti bentang alam yang ganas, gangguan binatang, dan sebagainya. Pada dasarnya semua makhluk hidup, termasuk manusia, diberikan kemampuan oleh Allah SWT untuk bertahan dan menjalani hidup sesuai kodratnya masing-masing. Sejak manusia diciptakan Allah SWT di atas pemukaan bumi, maka sejak itu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival) sudah muncul. 

Manusia memiliki naluri untuk bertahan hidup. Kalau kita lapar, secara reflek kita akan mencari makanan, baik dengan mengambil, membuat, membeli atau meminta. Tetapi di hutan atau gunung, situasinya berbeda dengan di perkotaan. Di hutan/gunung kita menemukan bahan mentah dan alami sehingga harus memerlukan proses tersendiri dalam mencarinya dan mengolahnya. Lebih repot lagi jika tidak memiliki teknik khusus, sekalipun secara naluri merasakan lapar/haus, kita akan bingung bagaimana mencari makanan, minuman dan perlindungan (shelter). 

Belum jika kita dihadapi aspek-aspek khusus seperti aspek fisik yang lemah (rasa dingin, cidera, lelah, lapar), aspek lingkungan yang ganas (basah, panas, dingin, oksigen tipis), aspek peralatan yang hancur/rusak dan aspek psikologis (rasa takut, kesepian, panik, marah, bingung). Maka situasi dan kondisinya akan semakin membahayakan survivor.

Ada aturan yang dikenal dalam dunia survival atau bertahan hidup yaitu RULE OF THREE
- Manusia hanya bisa bertahan hidup 3 menit tanpa oksigen.
- Manusia hanya bisa bertahan hidup 3 jam tanpa perlindungan di cuaca ekstrem.
- Manusia hanya bisa bertahan hidup 3 hari tanpa air.
- Manusia hanya bisa bertahan hidup 3 minggu tanpa makan.


Pada masa kini, manusia masih sering menghadapi situasi survival yang menuntutnya untuk mengerahkan kemampuan dan pengetahuannya untuk melepaskan diri dari situasi survival tersebut. Mengingat sangat berharganya kemampuan survival, beberapa komunitas menjadikan materi survival sebagai materi wajib dalam pendidikannya, seperti militer, pilot dan nahkoda, kelompok sar, kalangan pecinta alam, dan banyak lagi.

Survival dapat dibagi dalam beberapa jenis. Survival berdasar pelakunya dibagi menjadi tiga jenis yaitu (a) survival militer, (b) survival petugas khusus seperti pilot dan crew pesawat, nahkoda dan crew kapal, petugas kehutanan, organisasi SAR, juga (c) Survival Avonturir seperti pecinta alam dan komunitas nomaden.

Survival berdasar medan yang dihadapi dibagi menjadi Survival darat yang terdiri dari Survival di padang pasir (desert survival), Survival di gunung (jungle survival), Survival di padang es/salju (artic/artartic survival). Juga survival perairan yang terdiri dari Survival di laut (sea survival) dan Survival di rawa-rawa/sungai (swamp/river survival).

Berdasar kecenderungannya untuk mendiami wilayah, survival dibagi menjadi dua yaitusurvival statis (menetap dan menunggu bantuan) dan survival dinamis (bergerak mencari jalan keluar). 

Pembahasan tentang bab Survival ini akan dibagi dalam beberapa materi yaitu merespon situasi survival, membuat perlindungan (shelter), mencari air, mencari makanan, membuat perapian, mengatasi gangguan binatang, melakukan komunikasi dengan pihak luar, melatih diri untuk survival.

Sebagai sebuah aktifitas luar ruang, banyak manfaat yang bisa diambil dari belajar survival. Manfaat tersebut diantaranya adalah:
1) Meningkatkan kesiapan mental dalam menghadapi berbagai situasi survival dalam perjalanan di alam bebas
2) Memiliki keterampilan khusus untuk menghadapi berbagai situasi survival dalam perjalanan di alam bebas
3) Yang paling penting adalah memberikan ketenangan jiwa ketika menghadapi situasi survival

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.