Makanan termasuk unsur vital dalam survival. Lebih dari 6 jam tidak ada asupan makanan, biasanya perut sudah akan berbunyi. Makanan terdiri dari tumbuhan dan hewan.
1. Makanan dari Tumbuhan
Makanan dari tumbuhan yang dapat dimakan berupa buah, batang, akar/umbi. Yang ingin diambil dari tumbuhan adalah karbohidrat dan seratnya. Jangan samakan manusia dengan primata, ada makanan yang dimakan monyet tapi fatal jika dimakan manusia.
Untuk tumbuhan, hindari tumbuhan yang berwarna mencolok, bergetah putih kecuali jika dikenal aman dimakan. Sebelum dimakan cobakan ke kulit dan tunggu reaksinya. Jika tidak masalah cicipi sedikit dan tunggu reaksinya. Jika gatal, panas dan merah itu pertanda ada racunnya.
Ada beberapa petunjuk yang mungkin dapat dijadikan patokan Patokan yang sering digunakan oleh para penjelajah rimba, adalah sebagai berikut.
a. Perhatikan apakah hewan sekitarnya dapat memakan tanaman tersebut dan tak meninggalkan reaksi negatif. Umumnya yang dijadikan perhatian adalah yang dimakan kera biasanya juga bisa dimanfaatkan oleh manusia.
b. Hindari dan berhati-hatilah pada tanaman dan buah-buahan yang berwarna mencolok, biasanya beracun.
c. Hindari tanaman yang mengeluarkan getah berwarna putih atau getah seperti sabun. Kecuali bila sudah yakin benar bahwa buah-buahan itu adalah sawo, lejet (waluh siam). dan sebagainya.
d. Tanaman yang akan dimanfaatkan dicoba dulu dengan mencolekkan pada tangan atau dicicipi sedikit. Tunggu beberapa menit kemudian. Apabila terasa gatal dan menyengat, sebaiknya tanaman atau bagian dari tanaman tersebut jangan dimakan.
e. Hindari makanan yang rasanya tidak enak yang mungkin juga terasa pahit atau asam.
f. Apabila pemeriksaan dan pengenalan awal dirasa cukup aman, cicipi dulu setiap bahan makanan yang didapat sedikit demi sedikit, sampai yakin benar bahwa makanan tersebut tidak berbahaya.
g. Untuk tanaman beracun. kita harus berhati-hati terhadap biji-bijian yang berwarna merah atau merah tua. Hanya tanaman yang dapat dipastikan dan sudah dikenal benar yang dapat dimakan.
Sebagai latihan, bisa dicari dan dicicipi beberapa tumbuhan yang sering ditemukan di hutan-hutan di Jawa dan Sumatera dan dapat menjadi makanan yaitu berikut Harendong, Pohpohan, Antanan kecil atau besar, Hariang Beureum, Kiurat, Konyal, Rasamala dan Selada Air.
NAMUN JANGAN EKSPERIMEN SENDIRI !
BERLATIHLAH DENGAN TEMAN YANG SUDAH PAHAM.
a. Tanaman yang Dapat Dimakan Buahnya
Jenis-jenis tanaman yang dapat dimakan buahnya adalah sebagai berikut:
1) Calingcing (Sunda), Belimbing Wuluh (Jawa), Uteke (Irian)
2) Anggrung/dehong/mangkirai/kuray (Trema orientalis / Celtis orientalis)
3) Harendong
4) Asam jawa, Asem
5) Murbei
6) Sukun
7) Gondang putih
8) Kedondong hutan
9) Aren
10) Wuni (Jawa), Huni (Sunda)
11) Cempedak
12) Benthengan, oyot gepeng
13) Manggis
14. Ciplukan
b. Tanaman yang Dapat Dimakan Bagian Bawahnya (Ubi dan Umbinya)
1) Alang-alang (diambil akarnya, dibersihkan dulu dan bisa langsung dimakan)
1) Talas (perhatikan daunnya yang lebar)
2) Ubi Jalar (perhatikan daunnya)
3) Singkong (perhatikan daunnya
c. Tanaman yang Dapat Dimanfaatkan Bagian Batangnya
1) Batang bagian dalam pohon pisang yang berwarna putih (bahasa Jawa disebut ares) atau (bahasa Sunda bagaf) sangat cocok bila dibuat sayur. Ambil bagian yang berwarna putih dan bisa langsung dimakan.
2) tunas muda calon batang Bambu (Bambusa sp) Famili Poaceae, yang dikenal dengan nama rebung (bahasa Jawa) atau bambu muda.
3) Yang dapat dimakan dari pohon Pakis (Cycas sp) Famili Cycadaceae adalah bagian daun yang masih muda dan tunasnya. Makanan ini kurang mengandung gizi, tetapi dapat mengganjal perut survivor. Untuk hari-hari pertama dalam survival usahakan jangan terlalu banyak makan pakis. Hal ini akan mengganggu pencernaan makanan. Gejalanya yaitu sakit perut
4) Tebu (Sacchamm officinarum) Famili Poaceae ; yang dapat dimanfaatkan dari pohon tebu adalah batangnya yang mengandung air dan rasanya sangat manis
d. Tanaman yang Dapat Dimakan Daunnya
1) Rasamala ; daunnya yang masih muda dan masih berwarna merah dapat dimakan begitu saja, tak perlu direbus terlebih dahulu.
2) Sintrong ; daunnya dapat dimakan mentah atau direbus
3) Poh-pohan (Pile melastomoides) Famili Urticaceae; Daun poh-pohan mengandung senyawa flavonoid yaitu kuersetin, kaemferol, mirisetin, luteolin, dan apigenin. Senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas antioksidan.
4) Selada air (Nasturtium officinale) Famili Apiaceae ; Daun dan batang mudanya dapat dimakan langsung atau direbus terlebih dahulu.
5) Semanggi gunung, Calingcing (Oxalis cornicutata) Famili Oxalidaceae ; Daunnya bisa dimakan.
6) Jawer kotok (Celosia cristata) Famili Amaranthaceae ; Daun yang muda dapat dimakan.
7) Tapak dara (Catharanthus roseus) Famili Apocynaceae ; Daun mudanya bisa dimakan seteiah direbus.
8) Lempung, Tempuyung (Sonchus arvensis) Famili Asteraceae ; Daunnya bisa dimakan mentah atau dimasak.
9) Bayam merah ; daun mudanya dapat dimakan.
10) Gewor/aur-aur. tali said ; daun mudanya bisa dimakan.
11) Jonghe/tempu wiyang ; Daun mudanya bisa dimakan mentah.
12) Daun Putri ; daunnya dimakan setelah direbus terlebih dahulu. Daun mudanya bisa dimakan secara langsung atau direbus.
13) Tespong ; daun yang masih muda dapat dimakan.
14) Jotang (Spilanthes acmella) Famili Asteraceae ; Daun-daun batangnya yang muda dapat dimakan. Selain itu, khasiat bunga jotang dapat dijadikan obat pemati rasa setempat.
15) Daun reundeu ; Daun reundeu yang bisa dijadikan lalapan hanya bagian yang muda. Selain sebagai lalapan, daun ini secara tradisional dapat mengobati nyeri sendi dan sulit buang air kecil. Daun reundeu mengandung senyawa fenol dan flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas.
16) Patat (Planchonia valida) Famili Lecythidaceae Daunnya bisa dimakan secara langsung atau direbus.
17) Pegagan ; daunnya bisa langsung dimakan. Nama lainnya antanan. Pegagan kerap dijadikan lalapan mentah dan segar, tapi harus dicuci dahulu hingga bersih karena tumbuhnya menjalar di atas tanah. Kandungan senyawa asiatikosida di dalamnya dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Selain itu, pegagan juga mengandung senyawa saponin yang dapat memperkuat sistem imun.
18) Daun andewi ; Daun andewi merupakan jenis tanaman yang masih belum banyak dikenal dan biasa tumbuh di dataran tinggi. Meski begitu, daun andewi merupakan jenis sayuran berserat tinggi yang cocok dijadikan lalapan. Bentuknya mirip daun selada, bertekstur renyah, sedikit lembut, dan mengandung banyak air.
19) Daun kadondong
d. JAMUR
Jamur merupakan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan dalam melakukan survival. Rasanya yang enak dan bentuknya yang khas sangat mudah dikenali. Cara mengolahnya bisa dengan dituis, di salad, digoreng, dipanaskan dengan api, dipepes, dan lain-lain. Tentu saja tidak semua jenis jamur dapat dimakan (ed¬ible). Ada pula jenis jamur yang beracun. Jamur yang beracun mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Mempunyai warna mencolok.
2) Baunya tidak sedap.
3) Nasi menjadi kuning, bila jamur dimasukkan ke dalamnya.
4) Sendok atau benda lain yang terbuat dari perak apabila dimasukkan ke dalam masakan jamur akan menjadi kehitaman.
5) Bila diraba akan mudah hancur karena terlalu ramah.
6) Serangga yang memakan jamur ini akan mati.
Penentuan jamur beracun (toad stools) seperti di atas adalah ciri-ciri yang diketahui selama ini. Berikut adalah beberapa hal untuk menghindari keracunan yang diakibatkan oleh jamur beracun. Sebagai patokan di lapangan. perhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Jangan ambil jamur yang mempunyai cawan atau bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya. kecuali apabila sudah kenal benar, misalnya jamur merang.
2) Jangan mengambil jamur yang masih dalam bentuk kancing (belum mekar) karena dalam bentuk ini akan sulit dibedakan ciri-ciri anatomis jamur beracun atau tidak.
3) Jangan mengambil jamur yang tumbuh dari kotcran hewan.
4) Jangan memakan jamur yang apabila dipotong baik batang atau tudungnya keluar getah seperti susu.
5) Jangan makan jamur yang berbau tidak enak dan berwarna cokelat kehitam-hitaman. kecuali kalau mengenal benar seperti jamur shitake (Black Forest Mushroom) yang mempunyai bau seperti petal. Tumbuhnya di atas kayu, bentuknya seperti payung, batangnya tepat berada di tengah-tengah tudungnya. Jamur seperti ini bisa dimakan, malah banyak yang digunakan sebagai obat.
6) Berhati-hatilah pada hal-hal berikut.
a) Bau/aroma yang enak tidak menjamin jamur dapat dimakan
b) Jamur yang tampak bekas gigitan hewan/binatang belum meyakinkan kalau jamur tersebut dapat dimakan.
c) Jamur yang diyakini benar tidak beracun, perlu juga dibuktikan terlebih dahulu dengan mencicipinya sedikit demi sedikit.
d) Berprasangka bahwa jamur yang ditemui itu beracun adalah lebih baik agar selalu berhati-hati dan selalu melakukan pemeriksaan yang cermat.
Jamur Yang Baik dan Bisa Dimakan
Beberapa jamur dibawah ini merupakan jenis jamur yang bisa dimakan atau dikonsumsi oleh manusia. Tak jarang beberapa masakan sering kali menggunakan jamur-jamur ini.
1) Jamur Tiram
Jamur yang dapat dimakan yang pertama yaitu jamur tiram. Jamur tiram memiliki nama ilmiah Pleurotus ostreatus, bentuknya yang seperti cangkang tiram laut inilah yang membuat jamur ini disebut dengan jamur tiram.
Jamur ini biasanya dipelihara dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik. Selain enak untuk dimakan, jamur tiram juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Mulai dari meningkatkan imun, melawan kolesterol jahat, mencegah anemia sampai menjadi antibakteri, antitumor, dan antikanker.
2) Jamur Kancing ;
Jamur kancing juga merupakan salah satu jamur yang sering dijadikan olahan masakan. Hal ini dikarenakan jamur kancing adalah jamur yang baik dan bisa untuk dimakan. Bentuknya yang bulat dan seperti kancing inilah yang menjadikan jamur ini terkenal dengan sebutan jamur kancing. Nama ilmiah dari jamur kancing adalah Agaricus bisporus, jamur ini udah dibudidayakan di Perancis pada abad ke-17.
Jamur kancing memiliki tiga jenis warna yang berbeda yaitu putih, krem, dan coklat muda. Banyak sekali masakan yang berbahan dasar dari jamur kancing ini, karena rasanya yang enak dan juga punya manfaat yang luar biasa. Kandungan vitamin dan mineral inilah yang memuat jamur kancing baik untuk dimakan.
3) Jamur Merang
Jamur merang juga jamur yang sering sekali diolah menjadi makanan dan dapat dimakan. Jamur ini mudah ditemukan di pasar dan dijual segar maupun sudah diawetkan dalam gelas atau kantung plastik. Jamur ini merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Jamur ini memiliki nama ilmiah Volvariella volvaceae.
Jamur merang memiliki rasa lebih enak dari jamur yang lainnya karena teksturnya lebih lembut dan baik. Manfaat jamur merang sendiri tak kalah dengan jenis jamur lainnya yaitu mengandung protein yang cukup tinggi.
4) Jamur Kuping
Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae).
Jamur ini juga sering dijadikan olahan makanan yang lezat, selain bergizi dan sehat, jamur kuping juga memiliki manfaat yang sangat baik yaitu untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi), pengerasan pembuluh darah akibat penggumpalan darah, kekurangan darah (anemia), mengobati penyakit wasir (ambeien).
Cara memasak Jamur, rebus dalam air bersih, masukkan sedikit garam dan penyedap. Untuk variasi rebusan jamur ini bisa juga dicampur dengan memasak sayuran lain atau dengan protein seperti untuk membuat sayur kepala ikan.
Jamur yang berbahaya
Beberapa jamur dibawah ini merupakan jamur yang beracun dan berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia. Agar tidak salah pilih yuk lihat macam-macam jamur yang berbahaya dan tidak bisa dimakan dibawah ini:
1) Jamur Supa Kakabu
Salah satu jenis jamur yang berbahaya dan tidak bisa dimakan adalah jamur supa kakabu. Jamur ini tumbuh liar di hutan di antara jatuhan daun atau tanah berhumus, di pinggir kebun dan pekarangan rumah. Jamur ini memiliki ciri-ciri antaralain berukuran besar, berbentuk payung, tebal dan bulat, jamur ini identik dengan warna coklat.
Apabila menemukan jamur supa kakabu, sebaiknya jangan diambil apalagi sampai dimakan. Akibatnya akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh dan juga bisa mengakibatkan kematian.
2) Jamur Galerina
Jamur galerina adalah jenis jamur yang berbahaya dan juga tidak dapat dimakan. Jamur dari keluarga saprobic ini bentuknya memang cantik. Punya ukuran dan bentuk seperti jamur pada umumnya, tetapi khasiat racunnya mengancam kesehatan manusia. Jamur ini memiliki racun bernama a-amanitin, yang apabila masuk kedalam tubuh akan mengganggu kesehatan hati dan ginjal, serta gangguan pada sistem syaraf otak.
3) Jamur Amanita
Jamur amanita memiliki ciri-ciri seperti payung dengan tudung berwarna merah dengan bintik putih yang membuat jamur ini menjadi cantik. Tapi kecantikan jamur ini berbahaya bagi kesehatan tubuh apabila dikonsumsi. Warna yang mecolok pada jamur amanita ini merupakan peringatan agar organisme lain tidak memakan mereka.
4) Jamur Destroying Angel
Jenis jamur berbahaya lainnya yaitu bernama destroying angel. Jamur ini memiliki warna yang sangat putih dan bersih sehingga jamur ini dijuluki dengan jamur malaikat. Namun tak seperti julukannya jamur ini ternyata mengandung racun amatoxins yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Racun amatoxins pada jamur ini dapat berakibat buruk yaitu dapat merusak hati/liver dan ginjal dalam waktu yang cukup singkat, dan lebih fatalnya adalah dapat mengakibatkan kematian.
5) Jamur Laktarius
Jenis jamur yang berbahaya dan tidak bisa dimakan lainnya yaitu jamur laktarius. Jamur ini biasanya tumbuh liar di hutan, kebun dan di pekarangan rumah. Ciri-ciri jamur ini yaitu tubuh buah berbentuk payung terbuka ke atas dan berbatang tebal berwarna coklat muda,kekuning-kuningan, coklat putih serta biru muda dengan bintik hitam atau garis-garis memanjang
Jamur ini sama bahayanya dengan jenis jamur lainnya, maka dari itu jangan mengkonsumsi jamur laktarius ini karena akan mengganggu kesehetan tubuh.
2. Makanan dari Hewan
Makanan dari hewan terutama yang dibutuhkan adalah kandungan lemak dan proteinnya. Golongan dari hewan yang bisa dimanfaatkan adalah binatang lunak, serangga, reptil, unggas dan binatang bertulang belakang.
a. Hewan yang mudan didapat
Contoh makanan yang mudah didapat tanpa proses rumit adalah cacing tanah, belalang, laba-laba, katak, kadal, telur burung, telur semut, kaki seribu, siput, jangkrik, laron, tempayak putih (gendon). Bisa dimakan langsung atau direbus dengan air garam.
Katak (frog) adalah binatang amfibi pemakan serangga yang hidup di air tawar atau di daratan, berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelat-cokelatan, kaki belakang lebih panjang, pandai melompat dan berenang;
Sedangkan kodok, nama lain dari bangkong (toad), memiliki kulit yang kasar dan berbintil-bintil atau berbingkul-bingkul, kulitnya kerap kali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan bangsa kodok kurang pandai melompat jauh. Kulit kodok biasanya berwarna cokelat.
b. Hewan yang memerlukan sedikit usaha untuk menangkapnya
Sementara yang sedikit memerlukan usaha untuk menangkapnya yaitu lebah, larva, madu, kadal (bagian belakang dan ekor), katak hijau, ular (1/3 bagian tengah tubuh).
Cara menyiangi ular untuk diolah sebagai bahan masakan:
1) Potong dan buang minimal 5 cm dari kepala ular ke belakang badannya, karena kantong racun ular berada di belakang kepalanya. Juga potong ujung buntut ular.
2) Bersihkan seluruh badan ular dengan air bersih, gunakan dedaunan dan gosok sampai bersih. Ingat, badan ular selalu bersentuhan dengan tanah, dan kulitnya bisa menjadi sangat kotor.
3) Perutnya dibelah dan disiangi, usus dan jeroannya dibuang
4) Potong kecil-kecil seukuran dadu, dagingnya siap diolah
c. Hewan yang memerlukan keterampilan khusus untuk menangkapnya
Ada beberapa hewan yang memerlukan usaha tambahan karena perlu ditangkap. Kuncinya adalah berlatih di rumah atau bersama teman yang sudah ahli, bagaimana menangkap hewan di hutan. Ingat, jangan sampai usaha mendapatkannya menyebabkan kelelahan dan membuat putus asa.
Membuat jebakan terkesan mudah padahal itu memerlukan keahlian yang harus dipelajari secara khusus dan memerlukan proses latihan langsung di medan alam yang sebenarnya. Orang yang sudah terlatih dapat membedakan hewan dari jejaknya, serta mampu membuat jebakan/trap khusus.
Hewan-hewan yang memerlukan keterampilan khusus untuk menangkapnya yaitu burung, ayam, ikan, kelinci, sapi hutan, tikus hutan, dan lain lain.
\
Karena perangkap yang dibuat harus mengacu kepada binatang yang akan dijerat, maka pengetahuan tentang binatang yang akan dijerat juga harus diketahui. Untuk itu seorang survivor harus mengetahui binatang dari jejak yang akan dijerat, seperti kebiasaan makannya, minumnya, waktu waktu aktifitas dan tidurnya, dll.
Berdasar pengalaman, 95% orang salah dalam menentukan hewan berdasar jejaknya. Hal ini menunjukkan bahwa berlatih membaca jejak hwan memerlukan bimbingan dari orang yang berpengalaman.
d. Kerang-kerangan
Di tepi pantai, banyak hewan yang bisa diolah menjadi makanan nikmat, diantaranya kerang. Kerang biasanya bersembunyi di dalam pasir, atau di bebatuan, kalau di sungai atau kawasan mangrove biasanya bersembunyi di dalam lumpur dibawah air. Sebelum dimasak, sikat kerang sampai bersih, bersihkan daging kerang dari pasir dan pisahkan dari kotorannya terlebih dahulu. Untuk menyianginya perlu belajar, karena hampir sulit dibedakan mana bagian daging dan mana bagian usus kotorannya.
Macam-macam kerang yang bisa dikonsumsi yaitu:
1) Kerang Darah
Kerang ini tinggal di bebatuan ini sering juga disebut dengan kerang dara. Mengolahnya cukup direbus dan taburkan dengan garam. Keragn dara suka mengubur diri mereka di bawah pasir perairan dangkal, kerang darah kerap ditemukan di wilayah pesisir yang dekat dengan permukiman. Karena wilayah pantai biasanya padat penduduk, air di sekitar habitat kerang darah biasanya mengandung mengandung limbah manusia dan hewan dengan level tingi. Unsur itu kemudian masuk ke tubuh kerang darah, mengotori hewan tersebut dengan segala macam unsur jahat yang bisa memicu disentri dan tifoid. Saat dikonsumsi, baik dalam kondisi mentah maupun direbus, unsur kotor tersebut akan bisa masuk kembali ke tubuh manusia.
2) Kerang Hijau
Kerang hijau memiliki cangkang berwarna hijau, dengan bentuk pipih dan panjang, serta cangkangnya halus tidak bergaris. Kerang ini memiliki penyebutan berbeda, misalnya di Jakarta disebut kerang kijing, di Riau dikenal sebagai kemudi kapal dan di Banten disebut kedaung. Hindari mengkonsumsi kerang hijau yang hidup pantai yang sudah tercemar.
3) Kerang Bambu
Kerang ini memiliki cangkang persis bambu, panjangnya sekitar se-ibu jari orang dewasa, dan dagingnya berwarna putih seperti daging udang yang telah dikupas. Ia banyak didapati di perairan Madura dan dikenal dengan nama Lorjuk. Kerang ini mengubur diri di pasir dan suit diambil.
4) Kerang Tiram
Kerang tiram memiliki cangkang yang cenderung pipih dan berkapur, juga keras seperti batu karang. Bbanyak orang pesisir yang mempercayai kerang ini lebih baik dimakan mentah agar kandungan gizinya tidak hilang
5) Kerang Bulu
Kerang bulu hampir mirip dengan kerang dara, cangkangnya bergaris dan berbentuk cembung melebar, namun memiliki bulu-bulu hitam kecil. Tak perlu khawatir dengan bulu yang menempel, karena kerang ini aman untuk dikonsumsi. Asal dibersihkan dengan maksimal hingga bersih.
Agar kotoran yang menempel dalam bulu-bulu halusnya dapat terbuang sempurna, anda bisa merebusnya dua kali dengan air rebusan yang berbeda. Ohya, rebuslah utuh bersama cangkangnya, ya. Jika direbus, cangkangnya akan terbuka dan membuat daging kerang lebih mudah diambil ketika sudah matang. Hindari mengkonsumsi kerang dara yang hidup pantai yang sudah tercemar.
6) Kerang Simping
Bagi para pengrajin, kerang simping ini sangat bernilai. Kerang ini suka membenam diri di pasir karena mencari makan disana. Cangkangnya yang berbentuk pipih, berwarna putih kecoklatan di bagian luar dan putih di bagian dalam, merupakan bahan utama aneka kerajinan. Daging kerang simping yang bertekstur kenyal dan padat ini, memiliki keistimewaan lain yakni aman dimakan dalam keadaan mentah, karena tak memiliki bagian tubuh penyaring. Pada kerang jenis lainnya, racun dan bakteri biasanya tertinggal dalam bagian tubuh penyaringnya.
7) Kerang Kepah
Daerah tempat tinggal kerang kepah adalah bukan di laut, tetapi di sungai-sungai besar atau hutan mangrove. Bentuk cangkangnya seperti piring, cembung di bagian tengah dan pipih di bagian pinggir serta berwarna putih. Oleh sebab itu, ada juga yang menyebut kerang ini sebagai kerang putih atau kerang kepah tahu. Kerang kepah dapat dinikmati dengan cara ditumis atau direbus
8) Kerang Macan
Motif cangkang dari kerang macan, yakni bermotif loreng seperti macan. Kulitnya keras dan biasa disebut keong macan. Kerang ini banyak dijumpai di perairan Indonesia, yakni di Pantai Utara dan Selatan Jawa. Meski demikian, kerang ini lebih banyak dimasak jadi makanan mewah di restoran di Eropa. Makanya, tidak heran jika kerang macan dari Indonesia banyak yang diekspor.
9) Kerang Keong Mata Lembu
Sesuai namanya, apabila keong ini dibalik, terlihat seperti mata berukuran besar, yaitu mata lembu/sapi. Keong ini paling banyak ditemui di pantai utara dan selatan jawa. Cara mengolahnya cukup direbus, kemudian dicongkel untuk mengambil isinya, lalu disiangi, setelah bersih bisa dibuat sate atau ditumis.
e. Gangguan hewan di laut
Ada banyak gangguan binatang di alam bebas, baik di darat maupun di laut. Gangguan hewan di darat seperti hewan buas, hewan berbisa maupun hewan-hewan besar. Ingat, jangan ambil jalan yang sama dengan jalan yang biasa digunakan hewan-hewan tersebut, ini untuk mengurangi resiko pertemuan dengan hewan. Namun apabila sudah ada serangan maka keahlian P3K sangat dibutuhkan, lihat selanjutnya bab tentang P3K.
Adapun gangguan hewan di laut, berikut adalah hewan laut yang bisa menjadi gangguan bahkan membahayakan manusia.
1) Landak Laut atau Bulu Babi (Sea Urchin)
Berukuran kecil hingga sedang dengan warna hitam yang tidak mencolok, sering bergerombol di pinggir pantai. Setiap duri dari bulu babi memiliki racun yang cukup berbahaya. Rasa sakit yang luar biasa bakal menyerang kamu disusul dengan panas dingin setelahnya.
Namun landak laut bagian dalamnya terdapat telur berwarna oranya yang bisa dimakan
2) Ulat Bulu Laut (Sea Louse)
Hewan laut beracun ini bertempat tinggal di perairan yang dangkal, bersembunyi di bawah batu karang. Meskipun kamu tidak menyentuh ulat bulu laut ini, disarankan untuk tidak mendekati dan menyentuh batu karang yang ada ulat bulu lautnya. Karena batu karang tersebut telah terkontaminasi dengan bulu-bulu yang menempel di batu karang tersebut. Bulu-bulu tersebut sangat beracun. Hanya dalam hitungan detik, kulit dan daging dari bagian tubuhmu yang terkena akan terluka, semakin melebar seakan digerogoti habis hingga tersisa tulang. Jika tidak segera diobati, luka akan membusuk dan kemungkinan diamputasi.
3) Ikan Sembilang (Lined Catfish)
Ikan sembilang atau familiar dengan nama ikan lele laut senang berenang bergerombol dalam jumlah besar. Ikan ini dapat agresif dan mematil menggunakan sirip yang terdapat di punggung, bagian kanan dan kiri kepalanya yang tajam. Patilnya beracun. Jika tergores dan tertusuk patilnya, akan menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa, jantung berdebar dan tubuh menjadi demam. Tetapi hanya berlangsung selama 24 jam saja, lalu racun akan hilang.
4) Ular Laut (Sea Snake).
Jika kadar racun dari ular laut dibandingkan dengan 'raja' dari spesiesnya yang tinggal di darat yaitu king cobra, ular laut lebih unggul dan masih menyandang predikat sebagai ular paling berbisa di dunia. Karena kekuatan bisanya dapat mencapai 700 kali dari ular Kobra. Hanya beberapa milligram racunnya dapat membunuh hingga seribu manusia.
5) Kutu Air Laut (Sea Louse).
Ukurannya yang kecil sekitar 6-10 mikron tetapi ada kemungkinan jika ukuran dari hewan laut ini bisa lebih besar lagi dan mereka menyukai hidup bergerombol. Menurut nelayan, jika di perairan laut ada kutu air ini, maka dipastikan tidak akan ada ikan di perairan tersebut. Karena hewan laut ini akan segera menggerogoti dan menyantap semua ikan-ikan di situ hingga habis, layaknya ikan Piranha di sungai Amazon. Bisa dibayangkan bagaimana jika tubuh manusia menjadi mangsanya.
6) Ubur-Ubur (Jellyfish
Ubur-ubur ada yang berukuran kecil, sedang, hingga besar. Habitatnya di sekitar pesisir pantai maupun laut dalam. Namun meskipun berukuran kecil juga dapat membahayakan. Karena memiliki tentakel berjarum dan beracun yang dapat menyengat. Sensasi rasa perih dan terbakar hingga dapat menyebabkan kematian.
7) Ikan Pari
Orang banyak yang tahu kalau ikan pari itu lezat saat dikonsumsi. Tapi, kalau kamu bertemu di pantai, jangan meremehkan hewan yang satu ini. Sering bersembunyi di dalam pasir, ikan pari nggak agresif. Tapi, sekali kamu tersengat, kamu harus dilarikan langsung ke rumah sakit karena racunnya sangat berbahaya.
Secara umum hewan laut termasuk hewan yang paling berbahaya karena memiliki racun yang mematikan. Namun berdasar pengalaman, interaksi manusia dengan hewan laut yang mematikan ini sebenarnya bisa dihindari atau diminimalisir. Karena hewan laut tidak memiliki kecenderungan untuk menyerang, kecuali kita sendiri yang memasuki daerahnya, sadar maupun tidak sadar.
Pelajari referensi berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.