Air adalah kebutuhan utama bagi tubuh. Manusia lebih bisa bertahan tidak makan dari pada tidak minum. Menurut para ahli, manusia bisa bertahan tidak minum paling lama 3 (tiga) hari. Syarat air sehat adalah tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Air sebaiknya dimasak terlebih dahulu. Sumber air yang bisa langsung dimasak adalah mata air, sungai, tumbuhan, hujan, embun, dan galian tanah. Air yang tidak baik dikonsumsi adalah air genangan, air laut dan air rawa gambut (karena kadar asam yang tinggi).
Tumbuhan yang mengandung air contohnya buah kelapa, rotan yang dipotong, lumut yang diperas, air dalam kantong semar, batang bambu dan batang pohon pisang. Cari air didasar-dasar lembah dimana air secara alami mengalir. Apabila tidak ditemukan sungai atau kolam, carilah rumpunan tanaman hijau dan galilah disitu. Gali yang dalam dan alur-alur sungai yang kering.
Kalau di tepi pantai galilah diatas garis aira yang tinggi, atau carilah vegetasi yang tumbuh subur direkahan karangkarang, bukan tidak mungkin akan ditemukan sumber air. Berhati-hatilah dengan kolam atau telaga yang tidak ditumbuhi tanaman hijau di sekitarnya, atau ada tulang-tulang binatangnya. Itu sepertinya terpolusi.
Beberapa macam air tidak perlu dimurnikan dan bisa langsung diminum, yaitu:
1. Hujan ; tampung dengan ponco atau daun yang lebar dan alirkan ketempat penampungan.
2. Dari tanaman rambat/rotan ; Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan kedalam mulut.
3. Dari tanaman
a. Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut.
b. pohon bambu hijau merupakan sumber air terbaik untuk mendapatkan air yang segar. Air pada bambu hijau sangat jernih dan tidak berbau. Untuk mendapatkan air tersebut, lenturkan ke bawah pada ujung bambu tersebut dan kemudian ikatkan. Setelah itu potong pada bagian ujung bambu dan air akan mulai menetes pada pagi hari. Bambu tua yang pecah pada bagian ruasnya munngkin mengandung air didalamnya.
c. Setengah batang pohon pakis (tropical vine) dapat menghasilkan air. Kerat atau deres pada bagian batang pohon tesebut setinggi yang anda dapat capai, kemudian potong pada bagian bawah sekali (mendekati dengan tanah) pada batang tersebut. Kumpulkan titisantitisan air kedalam tempatnya atau terus kedalam mulut anda.
d. Anda juga dapat mendapatkan air pada tumbuhan yang memiliki batang lembab dan lembut di tengah. Potong pada bagian batang pokok tersebut dan peraslah supaya dapat air dan kumpulkan air tersebut.
e. Akar pada tumbuhan juga mengandung air. Cabut atau keluarkan akar suatu tumbuhan, potong pada bagian pendek, kemudian tumbuk dan peras akar tersebut hingga mengeluarkan air.
f. Daun yang berurat ataupun beranting mengandung air. Potong pada pangkal ranting atau daun tersebut untuk mendapatkan air yang menetes keluar.
g. Pokok-pokok jenis palma seperti pokok kelapa, tebu, rotan, dan nipah mengandung air pada batang dan buahnya dengan cara mengerat atau menumbuk pada bagian batang atau buah tersebut untuk mendapatkan air.
h. Dimana saja anda menemui pohon pisang, Anda dapat mendapatkan air. Potong bahan pohon pisang tersebut dengan hanya meninggalkan lebih kurang 30 cm pada pangkal batang tersebut. Korekkan pada bagian tengah potongan batang tersebut membentuk mangkuk. Air dari akar tersebut akan mulai memenuhi lubang tersebut. Air pada permulaan yang memenuhi ruangan tersebut akan berasa sedikit pahit tetapi lama-kelamaan ia akan berangsur tawar. Batang pokok tersebut dapat menghasilkan air hingga 4 hari. Pastikan ia senantiasa ditutup untuk menghindari masuknya serangga atau kotoran lain.
i. Embun tebal dapat menghasilkan air. Ikat sehelai kain atau rumput halus dikelilingi kaki dan berjalanlah melalui rumput-rumput yang berembun sebelum matahari mulai menaik.
j. Setelah cebisan kain atau rumput tersebut menyerap embun tersebut, peraslah kain untuk mendapatkan air yang mencukupi ataupun hingga embun tadi hilang.
k. Lebah ataupun semut yang mengelilingi lubang mungkin karena lubang tersebut mengandung air.
l. Anda boleh menggunakan sembarang alat penyedot untuk menyedot air di dalam lubang pokok tersebut. Atau Anda dapat memasukkan kain kedalam lubang untuk menyerap air dan kemudian peraslah kain tersebut
Apabila masih sulit juga, maka barulah ditempuh cara-cara lain. Cara memperoleh air selain dari mata air/sungai/danau adalah dengan menampung air hujan dengan plastik/ponco, memakai cara kondensasi tumbuhan (dedaunan diikat dengan plastik), memotong tumbuhan (akar gantung, bambu, pohon pisang), atau menggali tanah 3 meter dari daerah payau. Berikut akan diberikan gambar-gambar terkait.
Beberapa teknik mendapatkan air dalam situasi survival diantaranya adalah:
a. Evaporasi. Tumbuhan memiliki kandungan air didalam daunnya dan selalu menguap karena terkena sinar matahari. Teknik ini menangkap penguapan itu dengan membungkus daun dengan kantung plastik. Yang mesti diperhatikan dari teknik ini adalah pohon yang dibungkus bukan tanaman beracun, mengikat plastiknya harus serapat mungkin agar air tidak menguap kembali, dan tentu saja plastik harus bersih dan tidak bolong.
b. Bambu. Tanaman bambu menyimpan air di dalam ruas-ruasnya. Buka/lubangi ruas yang dibawah. Air dari bambu biasanya bisa langsung diminum.
c. Pohon Merambat. Beberapa jenis tanaman merambat di hutan apabila akarnya dipotong maka akan mengucurkan air yang bisa langsung diminum. Yang perlu dihindari adalah air dari tanaman merambat yang berbau, berwarna dan berasa. Tanaman merambat ini seperti
d. Pohon Pisang. Pohon Pisang memiliki kandungan air yang sangat banyak. Potong batang pisang sedekat mungkin ke akar. Buat cekungan di tengah batang, kemudian tutup atasnya menggunakan plastik. Dalam beberapa jam air dari akar akan mengalir ke cekungan. Buang beberapa kali sebelum mendapatkan air yang rasanya tidak seperti getah. Namun jika sudah terdesak, genangan pertama sudah bisa digunakan. Ini menggunakan teknik kondensasi.
e. Kantung Semar (nepenthes). Jenis-jenis Nepenthes memiliki banyak air bila dikumpulkan dari kantungnya. Periksa dulu isinya, jangan minum dari air dalam kantung semar yang ada serangga yang terjebak didalamnya. Adakalanya binatang terjebak dan mati didalamnya, karena tanaman ini memang mencari nutrisi dari binatang.
5. Teknik Solar Water Still
Gali lobang kira-kira 90 cm dalamnya, masukkan daun-daunan yang cukup di dalamnya, tempatkan penampung air ditengah-tengah lobang dan tutup lobang dangan plastik hingga rapat-rapat. Tempatkan batu ditengah-tengah palstik bening bagian atas agar air menetes dan mengalir ke bawah (tempat penampungan). Matahari meningkatkan suhu dari udara dan tanah dibawah plastik, hal ini akan menyebabkan terproduksinya uap air.
Pengembunan air yang terjadi dibawah permukaan palstik akan mengalirkan air ketempat penampungan air. Cara ini sangat efektif pada siang hari yang panas dan malam hari yang dingin. Cara penyulingan ini setidaknya bisa mengumpulkan 550 ml setiap 24 jam. Penyulingan ini bisa berfungsi ganda sebagai jebakan. Serangga dan ular kecil akan tertarik terhadap plastik, meluncur ke bawah kerucut dan terjebak dilubangnya dan tidak bisa naik kembali. Penyulingan air dengan matahari ini bisa juga digunakan sebagai menyulingkan kembali air yang sudah tercemar/terkontaminasi racun atau cairan yang berbahaya.
Gunakan batu untuk menjaga permukaan plastik. Tempatkan kaleng atau nesting sedemikian rupa hingga tidak bisa dimasuki oleh benda lain atau binatang kecil. Jika memungkinkan tempatkan pipa kecil ditempat yang lebih rendah guna mengambil air tanpa mengganggu proses penyulingan.
Jika di pulau, buat lubang di pasir yang panas, seteah memasukkan dedaunan, masukkan juga air laut di dalamnya.
6. Teknik penyaringan air kotor menjadi air bersih, gunakan kain berh berwarna putih atau tisu untuk filternya, Air kotor yang disaring haruslah bukan air yang sudah tercemar, jadi air yang hanya tercemar warnanya saja (butek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.