Rabu, 24 Juli 2019

Membuat perlindungan (BIvak-Shelter)



Shelter (building), a basic architectural structure or building that provides cover, Intinya shelter adalah struktur dasar sebuah bangunan yang menyedian penutup. sederhananya shelter adalah tempat untuk berlindung.

Apabila alat atau tempat berlindung itu dibuat secara improvisasi dalam keadaan darurat maka itu disebut dengan bivak. A bivouac shelter is any of a variety of improvised camp site or shelter that is usually of a temporary nature, used especially by soldiers, persons engaged in scouting and mountain climbing (Oxford English Dictionary). Bivak shelter adalah salah satu dari berbagai tempat camp atau shelter improvisasi yang biasanya bersifat sementara, digunakan terutama oleh tentara, orang yang terlibat dalam kepanduan dan pendakian gunung.

Istilah lain yang digunakan adalah Bivak. Bivak merupakan kata serapan dari bahasa Prancis yaitu "Bivouac". yang memiliki arti sebagai tempat perlindungan sementara (darutat) ketika berkegiatan di alam terbuka. Bivak memiliki fungsi untuk tempat perlindungan sementara (darurat) dari aneka gangguan di alam terbuka. Seperti gangguan cuaca, binatang buas, angin, dan lain sebagainya.

Maksud dan tujuan pembuatan shelter adalah melindungi diri dari pengaruh alam seperti panas, hujan, angin, hawa dingin, dan serangan binatang. Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam membuat shelter adalah:
1. Jangan membuat shelter pada tempat yang mungkin banjir pada waktu hujan, seperti di pinggir sungai. Jangan pula membuat shelter di daerah yang biasanya banjir ketika musim hujan. Daerah dengan kemiringan landai bisa jadi merupakan daerah aliran air hujan, biasanya bentuknya memanjang dari atas ke bawah dan posisinya cukup miring.
2. Di atas shelter hendaknya tidak ada pohon atau cabang mati atau busuk, karena sewaktu-waktu bisa patah menimpa orang dibawahnya. Atau ada beberapa jenis pohon yang harus dihindari membuat shelter dibawahnya seperti pohon kelapa.
3. Hindari membuat shelter di tempat yang merupakan sarang nyamuk atau serangga, juga hindari pohon-pohon yang sudah busuk karena tidak sehat.
4. Hindari membuat shelter di jalur lewatnya binatang. 
5. Hindari membuat shelter yang melawan arah angin, karena angin gunung dapat menurunkan suhu tubuh dengan cepat
6. Bahan pembuat shelter harus kuat dan teknik pembuatannya juga harus sebaik mungkin, karena untuk kenyamanan dan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama.

Shelter bisa dibuat dari peralatan yang sengaja dibawa atau dari bahan-bahan di alam seperti pepohonan, gua, daun dan sebagainya. Untuk shelter dari peralatan yang dibawa bisa menggunakan tenda, flysheet atau ponco. Bahasan ini sudah dibahas dalam Bab Mountaineering khususnya materi peralatan. Namun dalam situasi survival, terkadang peralatan tidak ada, karena itu pada bagian survival ini akan disajikan cara membuat shelter dari bahan-bahan alam.

Shelter dapat dibuat dari berbagai benda-benda dari alam diantaranya:
1. Memanfaatkan gua


2. Memanfaatkan bebatuan (Ingat pastikan aman dulu)


3. Memanfaatkan batang pohon, baik yang masih tegak atau yang sudah jatuh


4. Memanfaatkan ranting dan batang pohon




5. Membuat shelter dari dedaunan




6. Membuat shelter dari menganyam daun-daun.

Teknik ini termasuk teknik tingkat lanjut, karena hanya bisa dipraktikkan bagi yang sudah ahli. Teknik ini memerlukan latihan tersendiri dan perlu bimbingan dari orang yang sudah ahli. Sekalipun terlihat sederhana, teknik anyaman ini akan sangat membantu survivor dalam mengatasi kebutuhan shelter karena shelter yang dibuat akan cukup kuat dan bertahan cukup lama. Ini cocok untuk survivor yang memutuskan untuk berdiam cukup lama di lokasi (survival statis).
(copywright Wanadri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.