Rabu, 24 Juli 2019

Melakukan komunikasi dengan pihak luar



Satu hal yang harus kita perhatikan saat berada dalam kondisi survival adalah kita harus dapat berkomunikasi dengan regu atau tim penyelamat, atau siapapun yang kita pandang bisa menyelamatkan kita. Sebagai survivor kita harus memastikan bahwa setiap pesan yang kita kirimkan tidak akan mencelakakan diri di kemudian hari, dan penerima pesan dapat mengerti pesan yang disampaikan. 

Secara spontan apabila tersesat atau memerlukan pertolongan biasanya kita berteriak, karena itu berteriaklah sekras-kerasnya dengan harapan ada orang yang akan datang menolong. Namun masalahnya di alam bebas, sering kali suara keras bisa hilang tertelan kerasnya suara alam bebas, seperti suara angin kencang atau karena jauhnya survivor dari pihak manusia manapun. Oleh karne aitu dalam keadaan darurat berbagai benda harus bisa diupayakan menjadi media komunikasi.

1. Tanda dengan Asap atau Api
Asap atau api adalah cara yang paling sederhana untuk memberitahukan kedudukan survivor. Asap digunakan untuk siang hari sedangkan api digunakan pada malam hari. Asap yang menggumpal bisa diperoleh dengan mencampur plastik atau kain ke dalam kayu yang dibakar. 

Sedangkan api yang membesar dengan memperbanyak bahan bakar seperti kayu, tetapi ingat, hindarkan jangan sampai membakar hutan. Kondisi asap sering tidak stabil karena tertiup angin. Gunakan kain besar (seperti sarung, baju) untuk menjadikan asap sebagai kode morse.
 smoke signal

2. Cermin Survival ; semua jenis cermin bisa digunakan untuk survival. Cara menggunakan cermin sebagai alat memberitahu keberadaan survivor adalah :
a. Pegang cermin kira-kira 10 cm didepan wajah.
b. Arahkan cermin sehingga membentuk sudut pantul dari sinar matahari ke arah objek yang ingin dituju, seperti Survival Team, orang lain, Helikopter yang terbang rendah, atau Kapal laut yang bisa diharapkan pertolongannya.
c. Pada saat itu objek akan menerima kilatan/pantulan sinar cermin tersebut. Pada cuaca terang,kilatan cahaya dari cermin ini dapat terlihat hingga jarak 15 kilometer. 
d. Apabila cermin yang dimaksud tidak dapat digunakan potongan kaleng bekas makanan seperti sarden atau kornet.
  
Pada siang hari, cermin merupakan peralatan terbaik untuk membuat sinyal. Jika kita tidak memiliki cermin, kita dapat menggunakan benda mengkilap yang dapat memantulkan sinar matahari. Arahkan kilatan cahaya pada pesawat, helikopter, kapal, perahu atau posisi tim pencari sehingga tim pencari mengetahui lokasi kita.

Kabut dan bayangan dapat membuat pilot kesulitan mengetahui lokasi kita. Maka jika memungkinkan carilah lokasi yang lebih tinggi dari area sekitarnya. Jika kita tidak dapat melihat dan menentukan posisi pesawat atau kapal, arahkan kilatan cahaya pada arah suara pesawat.

PERHATIAN : Jangan membuat sinyal kilatan secara cepat dan acak, dalam keadaan perang pilot dapat menganggap itu merupakan kilatan tembakan musuh. Dan jangan menyorot bagian kokpit dalam waktu yang lama, sebab dapat menganggu pandangan pilot.

CATATAN : Beberapa pilot melaporkan dapat melihat kode kilatan cahaya dari jarak lebih dari 160 kilometer dalam kondisi ideal. Artinya sinyal menggunakan cermin cukup efektif.

3. Kain ; Digunakan untuk memberikan isyarat dari darat ke udara, dapat dibuat dari kain putih, oranye, atau warna lain yang mencolok, mudah terlihat dan dibentuk sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang telah disepakati bersama.

4. Peluit
 (Pluit khusus untuk Survival (Jetscream Whistle))
Suara Pluit ini bisa terdengar hingga 1 Km jauhnya

5. Khusus untuk komunikasi di alam terbuka, terdapat kode-kode standar yang sering digunakan, yaitu :
a. Berita : SOS Save Our Soul : suara/cahaya senter 3 pendek, 3 panjang, 3 pendek (.../- - -/...), ulangi setiap interval 3 menit.
b. Berita : PERLU BANTUAN ; suara/cahaya senter 6 kali berurutan (cepat), ulangi setiap interval 6 menit
c. Berita : DIMENGERTI ; suara/cahaya senter 3 kali berurutan (cepat) diulangi setiap interval 1 menit
d. MAY DAY (diulang-ulang) Biasanya digunakan dalam penerbangan, untuk memberitahukan suatu keadaan darurat/kecelakaan di udara atau di darat dan segera membutuhkan pertolongan. 

6. Pan-Pan dan Securite
Biasanya untuk situasi tidak terlalu mengancam jiwa, Pan-Pan bisa digunakan berasal dari bahasa Prancis panne yang artinya kerusakan. Ini memberikan sinyal situasi mendesak yang diakibatkan masalah mekanikal atau medis. The radiotelephony message PAN-PAN is the international standard urgency signal that someone aboard a boat, ship, aircraft, or other vehicle uses to declare that they have a situation that is urgent.

Sedangkan sinyal Securite yang berarti keamanan sering digunakan untuk menyampaikan pesan tentang keamanan seperti cuaca buruk atau bahaya navigasi. Sécurité, sécurité, sécurité") is a procedure word used in Marine VHF radio that warns the crew that the following message is important safety information. The most common use of this is by coast radio stations before the broadcast of navigational warnings and meteorological information.

7. Isyarat Tubuh (Body Signal) ; Merupakan teknik lain komunikasi dari darat ke udara dengan gerakan-gerakan tubuh yang mempunyai arti tertentu.


Semua ungkapan darurat ini, harus selalu diulang tiga kali untuk menyatakan kondisi darurat.
Komunikasi dalam keadaan darurat apabia berhasil menghubungi orang yang bisa menolong maka akan menyelamatkan survivor dalam keadaan survival yang lebih berbahaya. Namun apabila komunikasi darurat tidak membuahkan hasil maka mau tidak mau survivor harus menyiapkan diri untuk bertahan lebih lama di alam bebas, dan itu berarti harus bisa membuat perlindungan, mencari air, mencari makanan, membuat perapian untuk memasak serta mengatasi berbagai gangguan binatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.