Kamis, 25 Juli 2019

Ketapel



Ketapel adalah alat lontar kerikil atau batu kecil. Menggunakan kayu bercabang, karet (karet gelang), dan alas batu lontar. Ketapel merupakan jenis permainan anak-anak tempo dulu. Biasanya anak-anak membuatnya dengan diajarkan oleh teman sebaya yang lebih tua atau sudah pandai membuatnya. Dahulu ketapel dibuat untuk menjadi permainan anak-anak, dan biasanya dipergunakan untuk menembak sasaran tertentu seperti botol, atau untuk mencari burung di daerah persawahan atau lapangan. Ketapel juga digunakan untuk menghalau hewan yang merusak, misalnya menghalau tupai, kelelawar dan menghalau burung di sawah. 

Sebuah ketapel terdiri 3 komponen, yaitu gagang, karet dan alas. Gagang ketapel terbuat dari bahan kayu bercabang. Namun ada juga dari bahan kayu yang tidak bercabang. Komponen kedua adalah karet pegas. Karet pegas paling sederhana terbuat dari karet gelang yang dirangkai sedemikian rupa. Namun yang lebih sering digunakan adalah ban dalam bekas motor yang sudah tidak terpakai. 

Alas ketapel terbuat dari kain atau karet pejal. Alas ini berguna untuk menempatkan batu atau kerikil untuk dilontarkan. Ketiga komponen ketapel bekerja secara sinergis sehingga dapat melontarkan benda dengan baik. 

Prinsip kerja ketapel sebagai berikut. Penggunaan ketapel merupakan salah satu penerapan konsep pelajaran fisika. Konsep pelajaran fisika terkait dengan adalah energi gaya pegas, energi potensial dan gerak lurus. Gaya pegas adalah gaya sentuh yang dimiliki oleh benda diam. Pegas bila diregang dengan gaya tertentu  akan menghasilkan energi potensial. 

Pada ketapel, gaya pegas ini akan menghasilkan energi potensial dan energi gerak. Energi yang dimiliki benda bergerak disebut energi kinetik. Jadi, ketapel yang digunakan bekerja berdasarkan prinsip gaya pegas yang menghasilkan energi mekanik,  yang berasal dari gabungan energi potensial dan energi kinetik. Energi mekanik akan menyebabkan benda bergerak lurus beraturan.

Ketika gagang ketapel didorong dan alas lontar beserta batu/kerikil ditarik. Karet ketapel akan meregang dan menimbulkan energi potensial. Energi potensial akan berubah menjadi energi kinetik saat alas lontar dilepaskan. 

Batu atau kerikil dari alas lontar akan terpental dan bergerak dengan kecepatan tertentu. Gerak yang ditimbulakan adalah gerak lurus berubah beraturan. Kecepatan batu lontaran tergantung pada besarnya gaya otot yang menarik karet ketapel. 

Semakin besar gaya otot semakin besar pula energi potensial dan energi kinetik yang dihasilkan ketapel. Begitu sebaliknya, ketika gaya otot kecil maka energi potensial karet lemah dan lontaran batu atau kerikil menjadi lambat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.