Panah merupakan senjata tradisional yang dikenal hampir di seluruh negara. Berbagai suku tradisional sejak awal telah mengenalkan cara pembuatan panah kepada generasi muda mereka. Kini panah telah berkembang menjadi sebuah olah raga (sport), tidak hanya sekedar tradisi dan budaya bangsa. Panah bisa dibuat dari yang paling sederhana sampai melalui industri modern. Berikut akan disampaikan cara pembuatan panah secara tradisional.
1. Methode pembuatan busur
a. Pilih sepotong kayu yang panjang untuk busur. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih kayu mentah untuk busur Anda:
1) Carilah sepotong kayu keras yang kering dan mati (tetapi tidak lapuk atau retak) (seperti kayu oak, pohon lemon, hickory, yew, black locust, atau jati) dengan panjang sekitar 1,8 meter. Kayu tersebut tidak boleh memiliki mata kayu, puntiran atau cabang, dan akan sangat membantu jika bagian tengah cabangnya tebal.
2) Kayu tersebut harus agak lentur, seperti kayu juniper atau murbei. Anda bahkan bisa menggunakan batang bambu atau rotan tetapi berhati-hatilah karena bahan ini tidak terlalu tebal. Untuk itu Anda bisa menggunakan bambu muda yang kuat dan lentur.
3) Kayu hijau (kayu hidup yang Anda potong dari pohon atau pohon muda) dapat digunakan jika memang benar-benar diperlukan, tetapi harus dihindari karena tidak sekuat kayu kering.
b. Tentukan lengkung alami tongkat kayu tersebut. Setiap batang kayu memiliki lengkung alami, tidak peduli meskipun batangnya kecil. Ketika Anda membuat busur, lengkungan ini akan menentukan di mana Anda menempatkan fitur utamanya. Untuk menemukan lengkungnya, letakkan kayu Anda di atas tanah, dengan satu tangan memegang bagian atas kayu.
Dengan tangan yang lain, tekan bagian tengahnya dengan ringan. Kayu tersebut akan berputar sehingga bagian perut alami (permukaan busur yang dekat dengan tali busur) menghadap ke arah Anda, dan bagian belakangnya menghadap keluar.
c. Tentukan pegangan dan belahan busurnya. Bagian ini sangat penting untuk proses pembentukan busur. Untuk menemukan pegangannya, buatlah tanda sepanjang 7,5 cm di atas dan di bawah titik tengah busur. Bagian di antara dua tanda ini adalah sebagai pegangan busur, sedangkan di atasnya adalah belahan busur bagian atas, dan di bawahnya adalah belahan busur bagian bawah.
d. Bentuklah busurnya. Tempatkan ujung bawah busur di kaki Anda, dan satu tangan di bagian atas busur. Dengan tangan yang lain, tekan ke arah luar, dengan bagian perut busur menghadap ke arah Anda. Gunakan latihan ini untuk menentukan di bagian mana yang lentur dan bagian mana yang tidak lentur. Dengan pisau atau alat lain yang serupa, sayatlah kayu itu di bagian yang keras di perut (di sebelah dalam busur) saja, hingga belahan atas dan bawah memiliki lengkungan yang sama.
e.
Periksa pekerjaan Anda dengan sering. Jika kedua belahan menjadi lebih lentur dan memiliki lengkungan dan diameter yang sama satu sama lain, Anda siap untuk beralih ke langkah berikutnya.
1) Anda harus membuat pegangan busur menjadi bagian yang paling kuat (paling tebal).
2) Hati-hatilah untuk hanya mengukir dari perut busur. Tekanan yang besar akan diberikan pada bagian belakang busur, sehingga cacat kecil saja bisa membuat busur tersebut patah.
f. Buatlah takik untuk menempatkan tali busur. Gunakan pisau untuk memotong takik yang dimulai di sisi samping busur dan belokkan ke arah perut busur dan menuju ke dalam ke arah pegangan. Harus dibuat satu takik untuk setiap ujung busur yang jaraknya sekitar 2,5 sampai 5 cm dari masing-masing ujung busur. Ingatlah untuk tidak memotong ke dalam punggung busur, dan jangan membuat takik yang terlalu dalam untuk mengompromikan kekuatan di kedua ujung busur. Buatlah takik yang sekadar cukup dalam untuk mengikatkan talinya.
g. Pilih tali busurnya. Talinya tidak boleh melar, karena kekuatannya berasal dari kayu, bukan dari talinya. Jika Anda terdampar di hutan rimba, mungkin sulit untuk menemukan tali yang cocok, dan Anda mungkin perlu mencoba berbagai macam bahan sebelum Anda menemukan satu bahan yang memiliki kekuatan yang dibutuhkan. Beberapa kemungkinan untuk dijadikan bahan tali busur adalah:
1) kulit mentah
2) tali nilon tipis
3) tali rami
4) senar pancing
5) benang dari kapas atau benang sutra dari ulat
6) benang biasa
h. Pasang talinya pada busur. Anda harus membuat ikatan yang longgar dengan simpul yang sangat kuat di kedua ujung tali busur Anda sebelum memasukkannya di belahan atas dan bawah busur Anda. Buatlah tali yang sedikit lebih pendek daripada panjang busur Anda ketika busur belum ditekuk, sehingga busur dan talinya menegang ketika tali dipasang pada busur.
i. Tekuk busurnya. Gantung busur secara terbalik dengan pegangan dari cabang pohon atau sesuatu yang serupa sehingga Anda bisa menarik ke bawah pada tali busur itu. Tarik ke arah bawah secara perlahan-lahan, untuk memastikan bahwa belahan busur tertekuk secara merata dan membentuk lengkungan yang diperlukan, sampai Anda bisa menariknya sejauh jarak antara tangan dan rahang Anda (lengan terentang secara penuh dari bahu.)
2. Methode Pembuatan Anak Panah
a. Pilihlah batang kayu untuk anak panah.[2] Anak panah harus dibuat dari batang paling lurus yang dapat Anda temukan. Kayunya harus dalam keadaan kering dan mati. Panjang anak panah harus sekitar setengah dari panjang busur, atau sepanjang busur Anda dapat ditarik ke belakang. Anak panah tidak bisa berfungsi dengan baik jika panjangnya tidak mencapai panjang busur ketika ditarik ke belakang dengan tarikan yang maksimal:
1) Kayu hijau (kayu yang baru dipotong) bisa digunakan jika Anda memiliki waktu ekstra untuk mengeringkannya secara alami, karena getahnya bisa terbakar jika kayu itu dipanggang di atas api sampai kering.
2) Beberapa tanaman yang kuat dan lurus untuk anak panah adalah goldenrod dan mullen. Kedua tanaman itu bisa ditemukan di ladang.
b. Bentuk anak panahnya. Anda harus meraut kayunya sampai halus di sepanjang anak panah tersebut. Anda dapat meluruskan anak panah dengan memanaskan batangnya dengan lembut di atas bara panas--jangan menghanguskan atau membakar kayu tersebut--kemudian tahan panah itu agar tetap lurus ketika kayunya dingin. Ukirlah takik kecil di ujung belakang setiap panah untuk menempatkan tali busur. Takik ini dinamakan nock (pegangan tali busur).
c. Tajamkan ujung panah. Mata panah yang sederhana adalah bagian depan batang panah yang diraut sampai runcing dan tajam. Anda dapat meraut ujung panah dengan pisau lalu mengeraskannya dengan memanaskannya dengan lembut di atas bara api (sekali lagi, berhati-hatilah jangan sampai membakar atau menghanguskan kayunya).
d. Buatlah mata panah jika memungkinkan (langkah ini opsional). Anda dapat membuatnya dengan logam, batu, kaca, atau tulang. Dengan hati-hati gunakan batu kecil atau palu untuk mengikis bahan mata panah Anda sampai lancip dan memasangnya di ujung panah Anda. Anda dapat melakukannya dengan membuat torehan atau takik pada kayu, dan memasukkan mata panah ke dalam takik itu, lalu mengikatkan mata panah itu ke kayu dengan semacam tali atau kawat.
e. Buatlah fletching atau sayap (opsional). Meskipun fletching meningkatkan daya luncur anak panah, fletching tidak diperlukan untuk senjata yang digunakan di lapangan. Carilah beberapa bulu untuk membuat fletching dan lekatkan (jika memungkinkan) ke ujung belakang anak panah. Anda juga bisa membelah bagian belakang anak panah, menyisipkan bulu tersebut ke dalamnya, dan melilitnya dengan erat menggunakan benang tipis (mungkin bisa diperoleh dari pakaian Anda) di sekeliling fletching tersebut. Jika Anda menggunakan metode ini, Anda dapat menggunakan apa saja sebagai fletching Anda.[3]
1) Fletching berperan seperti kemudi pada kapal laut atau pesawat kecil, yang menuntun panah ketika menembus udara untuk mendapatkan akurasi yang tepat.
2) Fletching juga memiliki efek yang mirip dengan glider, karena mampu meningkatkan jangkauan panah ketika terbang di udara.
3) Meskipun begitu, fletching agak sulit untuk dibuat dengan sempurna. Jika senjata Anda dimaksudkan untuk bertahan hidup, ini bukan prioritas.
Perhatikan tips
a. Jika Anda ingin menggunakannya untuk memancing, ikatlah seutas tali pada panah Anda sehingga setelah Anda menembak seekor ikan Anda bisa menarik kembali panah dan ikan hasil buruan Anda.
b. Jangan menembak tanpa anak panah (menjepretkan tali busur tanpa menggunakan anak panah). Tindakan ini akan merusak busur dari waktu ke waktu.
c. Anda dapat mengukir sebuah takik (torehan) sekitar 1 cm ke arah dalam kayu dan 2,5 cm ke arah atas untuk menempatkan anak panah ketika Anda menarik busur Anda (untuk meletakkan anak panah, dan agar anak panah tidak bergoyang).
d. Menggunakan benang sangat cocok untuk busur buatan sendiri dan anak panah dari hasil membeli.
e. Anda dapat meningkatkan kekuatan busur dengan membuat dua busur yang identik dan menembakkannya bersama-sama dengan susunan batang menyilang (sehingga kedua busur itu membentuk huruf "X" jika dilihat dari samping) dengan senar atau tali. Kedua busur tersebut harus diikat bersama-sama di bagian ujungnya. Pasanglah tali busur hanya pada salah satu busur. Ini adalah semacam panah primitif.
f. Jauhkan busur dari wajah Anda setiap saat.
g. Bulu harus direkatkan dalam jarak 120 derajat. Bulu yang diretakkan dalam sudut 90 derajat terhadap busur akan mengarah ke depan saat Anda menembakkannya.
h. Ketahui kapan dan bagaimana cara menembakkannya.
Peringatan
a. Sebaiknya Anda membawa tali busur dari rumah ketika Anda berkemah karena tali busur sulit dibuat jika dimulai dari nol.
b. Busur dan anak panah yang dijelaskan di sini dimaksudkan untuk penggunaan sementara dan tidak akan bertahan lama. Semakin lama Anda menggunakan busur Anda, semakin besar kemungkinan busur Anda akan patah. Gantilah busurnya setiap sekitar 3-5 bulan untuk menghindari hal ini.
c. Jika memanah dengan orang lain, tunggulah selalu orang tersebut untuk menyelesaikan panahannya sebelum Anda mengambil anak panah di sasaran.
d. Busur dan anak panah merupakan senjata yang mematikan. Berhati-hatilah saat menggunakannya, dan jangan pernah memanah apa pun yang tidak ingin Anda bunuh.
e. Gunakan dengan sangat hati-hati ketika bekerja dengan peralatan yang tajam.
f. Tidak mudah menggunakan busur dan anak panah secara efektif. Jika Anda berada dalam situasi yang memerlukan tindakan berburu untuk bertahan hidup, mungkin lebih baik bagi Anda untuk membuat perangkap atau senjata lain yang lebih mudah digunakan.
g. Jauhkan busur dan anak panah dari jangkauan anak-anak.
Hal yang Anda Butuhkan
a. Sebatang kayu yang keras: Dengan panjang sekitar 1,80 meter. Kayu yang biasanya digunakan diantaranya kayu osage, yew, dan ek. Sebisa mungkin harus lurus dan berdiameter sekitar 5 cm
b. Tali busur yang tidak melar: tali weed eater (pemotong rumput), tali busur dari nilon, senar, urat, benang, dll.
c. Alat pemotong kayu: Kapak, pisau, seperangkat alat pengasah (kecil dan besar) dan ampelas
d. Batang kayu yang lurus untuk panah: Dengan panjang sekitar 80 cm.
e. Bulu (opsional)
f. Bahan mata panah: batu, logam, plastik, dll. (opsional)
g. Penggosok panci (opsional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.