Rabu, 24 Juli 2019

Jenis-Jenis Beladiri


Banyak sekali aliran beladiri yang tumbuh dan berkembang di dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai beladiri tersebut diantaranya adalah Wushu, Kungfu, Aikido, Capoeira, Gulat, Hapkido, Jeet Kune Do, Jiu Jitsu, Jogo do pau, Judo, Karate, Kateda, Kempo, Kendo, Muay Thai, Ninjutsu, Pencak Silat, Taekwondo, Savate, Sambo, Tinju, Tomoi, Wing Chun, dan lain-lain. 

Berikut akan disampaikan beberapa aliran beladiri yang dapat dikenali dengan mudah baik dari seragam maupun gerakannya. 

1. Silat

Silat adalah beladiri asli bangsa Indonesia. Pencak silat atau silat adalah suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari kawasan Nusantara. Seni Beladiri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina Selatan, bahkan Thailand Selatan. Ini sesuai dengan penyebaran suku bangsa Melayu Nusantara. Dalam pencak silat sendiri terdapat pengaruh banyak budaya seperti budaya Cina, Islam (Arab), Hindu dan Budha. 

Setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas, termasuk di daerah Betawi (dulu disebut daerah Batavia). Istilah silat, atau dalam bahasa Betawi dikenal dengan “Maen Pukulan” diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16. Pada masa itu masyarakat Jayakarta sering mempertunjukkan seni silat di saat pesta pernikahan (contoh tradisi “Palang Pintu”), atau pesta sunatan (khitanan). Silat sudah menjadi tradisi yang melekat bagi budaya dan masyarakat Betawi. 


Hampir menjadi sebuah “kewajiban” bagi tiap anak Betawi untuk bisa bisa sholat dan bisa silat. Pada zaman dahulu, latihan silat juga biasanya dilaksanakan pada malam hari setelah Sholat Maghrib. Dalam perkembangannya, menurut penelitian silat Betawi di Jakarta melahirkan puluhan perguruan silat yang hingga tahun 2000-an tercatat mencapai 50 perguruan silat dengan aliran yang berbeda-beda.

2. Gulat

Gulat adalah olahraga beladiri kuncian dan bantingan yang bertujuan untuk melumpuhkan dan membunuh lawan dengan cepat. Gulat ada di hampir seluruh negara karena merupakan gerakan paling mematikan yang bisa dilakukan oleh manusia dengan tangan kosongnya. Dengan teknik kuncian dan bantingan, gulat akan mengakhiri sebuah perkelahian dengan hasil yang mematikan. Hampir seluruh aliran beladiri memiliki teknik dasar kuncian dan bantingan. Boleh jadi gulat merupakan olah raga tertua yang pernah dikenal manusia. 

Beberapa negara populer dengan kegiatan gulatnya seperti di Jazirah Arab, Jepang, China, India dan Brazil. Di beberapa negara, keterampilan gulat ini dikenal dalam beberapa nama yaitu Ju Jitsu (Jepang, Brasil), Sambo (Rusia), Judo (Jepang), Wrestling (Eropa). 

3. Kungfu

Kungfu atau gongfu (功夫, Pinyin: gōngfu) adalah ilmu bela diri yang berasal dari Tiongkok kuno. Akan tetapi, arti kata Kungfu sebenarnya memiliki makna yang jauh lebih luas, yakni sesuatu yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan ketekunan yang tinggi. Dengan demikian, seorang ahli pelaku yang mempunyai keahlian khusus atau hebat pun dapat dikatakan memiliki Kungfu yang tinggi.

Wushu (武術 atau 武术; Hanzi: wǔshù) secara harafiah berarti "seni bertempur/bela diri". Ini merupakan istilah lain dari kung fu yang lebih dahulu populer, yang berarti "ahli" dalam bidang tertentu,.

Kata Wushu berasal dari dua kata yaitu “Wu” dan “Shu”. Arti dari kata “Wu” adalah ilmu perang, sedangkan arti kata “Shu” adalah seni. Sehingga Wushu bisa juga diartikan sebagai seni untuk berperang atau seni beladiri (Martial Art). Namun seni perang bukan hanya seni gerak badan, tapi mencakup hal yang lebih luas, yaitu seni menggerakan pasukan, mengatur logistik, mengatur strategi dan sebagainya. Jadi untuk Kata Wushu arti yang paling tepat adalah seni beladiri atau Martial Art.

Hingga hari ini, Tiongkok adalah negeri yang tidak pernah ditaklukkan atau dijajah bangsa lain karena dikenal memiliki kemampuan beladiri dan belanegara yang tangguh. Kungfu mempunyai sejarah dan merupakan tradisi ilmu bela diri yang sangat panjang, ketat, teruji dan efektif sejak 5.000 tahun yang lalu. Pada tahun 2.500-an mulai bermunculan berbagai aliran Kungfu yang melegenda hingga kini, dimulai dari Kuil atau Vihara Shaolin Siaw Liem Sie/Siu Lam, Wudang/Butong, Omei/Emei/Gobi, Kun Lun, Hua San, Thian San, Khongtong dan lain-lain. 

Kungfu pun berkembang pesat dan menyebar luas, sehingga membawa banyak kontribusi dan memengaruhi cikal bakal berbagai jenis ilmu bela diri di Asia, seperti Shorinji Kempo,(Shaolin Kempo), Karate, Jujitsu, Taekwondo, Judo, Hapkido, bahkan termasuk ke berbagai aliran silat di Indonesia.

4. Karate

Karate (bahasa Jepang: 空 手 ) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini sedikit dipengaruhi oleh Seni bela diri Cina kenpō. Karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tinju China”.

Ketika karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tinju China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).

Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei / Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karate Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu: Shotokan, Goju-Ryu, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.

Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF".

Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung", berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak langsung".

Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut Kihon, Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate, dan Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.



5. Muaythai

Muay Thai atau Tinju Thai (Thai: ??????, IPA: [mu?¯j t??¯j]) adalah seni bela diri keras dari Kerajaan Thai. Sekilas Muay Thai dan Kickboxing memiliki teknik pertarungan yang hampir sama. Kata Muay berasal dari bahasa Sanskerta "mavya" ("tinju bela diri") dan Thai berasal dari kata "Tai" ("suku Thai"). Muay Thai disebut sebagai "Seni Delapan Tungkai" atau "Ilmu Delapan Tungkai" karena tehniknya sangat sarat menggunakan pukulan, tendangan, siku dan serangan lutut, sehingga penggunaan delapan "titik kontak", yang berbeda dengan tehnik "dua poin" (tinju) di tinju gaya Barat dan "empat poin" (tangan dan kaki) yang digunakan dalam seni bela diri yang berorientasi olahraga. 

Para praktisi Muay Thai mengklaim bahwa Muay Thai telah ada selama dua ribu tahun. Di Kerajaan Thai, Muay Thai berevolusi dari Muay Boran ("tinju kuno"), sebuah metode pertempuran tangan kosong yang mungkin telah digunakan oleh tentara bangsa Siam setelah kehilangan senjata mereka di pertempuran. Beberapa juga percaya bahwa militer bangsa Siam kuno menciptakan Muay Thai dari seni berbasis senjata Krabi krabong tetapi yang lain berpendapat bahwa keduanya dikembangkan bersamaan satu sama lain.

6. Beladiri Campuran (Mix Martial Arts)

Seni bela diri campuran atau lebih dikenal dengan sebutan Mixed Martial Arts (MMA) adalah olahraga kontak yang memperbolehkan berbagai teknik pertarungan, seperti pergumulan, tendangan, dan pukulan. Di dalam MMA, masing-masing praktisi didorong untuk mengkombinasikan teknik dari berbagai cabang seni bela diri untuk melumpuhkan lawan. Para praktisi MMA mengklaim bahwa olah raga beladiri campuran sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.

Beberapa pakar MMA modern menyebut-nyebut Bruce Lee sebagai pelopor konsep MMA. Sebagai praktisi seni bela diri, Bruce Lee menerapkan sebuah filosofi bertarung, dimana mengkombinasikan gerakan dari berbagai aliran beladiri yang berbeda dengan titik tekan kepada Cepat, Tepat Kuat. Filosofi ini terangkum dalam sebuah bukunya yang terkenal yaitu Jeet Kune Do. Menurut Bruce Lee petarung yang baik mampu beradaptasi dengan gaya bertarung milik lawannya. Peran Bruce Lee sebagai pelopor konsep MMA diketahui oleh presiden UFC, Dana White, yang menyebut Bruce Lee sebagai "Father of MMA".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.