Keselamatan berkendara di jalan raya menjadi hal yang sangat vital, terlebih melihat semakin banyaknya kecelakaan yang terjadi akhir-akhir ini, baik yang melibatkan kendaraan roda empat maupun roda dua. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di jalan raya, mulai dari mengantuk, dalam kondisi mabuk, hingga lalai dalam mengemudi.
Kesadaran masyarakat atau pun pemahaman tentang keselamatan berkendara masih sangat minim. Oleh karena itu, Ford Motor Indonesia (FMI) gencar mengadakan kampanye mengenai keselamatan berkendara melalui program Ford Driving Skills for Life (DSFL) sejak 2008 lalu. Program CSR dari FMI ini untuk menegaskan komitmen mereka yang ingin memerluas pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai teknik berkendara aman dan ramah lingkungan.
1. Selalu Kenakan Sabuk Pengaman saat Berkendara
Sebelum mulai mengemudikan kendaraan, pastikan untuk selalu kenakan sabuk pengaman. Sabuk pengaman berfungsi untuk melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan jika terjadi kecelakaan, selain dari adanya kantung udara (airbags). Selain itu, UULAJR Pasal 289 jo pasal 106 ayat 6 mewajibkan penggunaan sabuk pengaman ketika mengemudi.
2. Periksa Tekanan Angin Ban Sesuai Anjuran
Usahakan selalu mengecek tekanan angin ban seminggu sekali. Tekanan ban umumnya berbeda 2-3 psi antara ban depan dengan belakang. Jika mobil Anda menggunakan penggerak roda depan (FWD), tekanan angin lebih kencang di bagian roda depannya. Sedangkan jika mobil Anda berpenggerak roda belakang (RWD), maka tekanan angin lebih kencang di bagian belakang. Tekanan angin yang tepat akan menambah keekonomisan pemakaian bahan bakar kendaraan sekitar 1-3%.
3. Sesuaikan Kaca Spion Samping dan Belakang untuk Dapatkan Pandangan Jelas
Pengecekan kaca spion sebelum melakukan perjalanan diperlukan, karena akan membantu pandangan Anda untuk menentukan jarak dengan kendaraan lain. Pengecekan spion juga berguna untuk mengetahui titik blind spot pada kendaraan Anda. Untuk itu, sebelum Anda bermanuver, usahakan untuk mengecek spion dan menoleh sekilas,serta selalu mengecek spion setiap 5-8 detik. Hal ini untuk menghindari kelelahan pada mata dan kewaspadaan Anda ketika mengemudi, khususnya ketika sedang melaju di jalan tol.
4. Mengemudi dengan Tenang, Antisipasi Situasi Lalu Lintas
Selalu mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi saat mengemudi. Ketika sedang mengemudi, usahakan untuk mengontrol emosi Anda. Bersikap tenang akan sangat membantu ketika situasi lalu lintas sedang padat. Selalu mengantisipasi segala macam situasi akan sangat membantu Anda.
5. Selalu Fokus Ketika Mengemudi
Jangan melakukan hal-hal di luar mengemudi. Mengemudi merupakan sebuah pekerjaan multitasking, karena Anda harus bisa mengantisipasi dan menghadapi segala hal yang terjadi di jalan raya. Oleh karena itu dibutuhkan konsentrasi ketika sedang mengemudi dan hindari hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi Anda, seperti menelepon, makan atau minum, berdandan, dan hal-hal lain di luar dari mengemudi.
6. Pertahankan Jarak Aman ‘3-Detik’ antar Kendaraan
Seperti halnya yang dipergunakan pada negara-negara maju, pergunakan metode jarak waktu ‘3-detik.’ Hal ini bisa dilakukan dengan cara menentukan obyek statik sebagai check point, dan menghitungnya dengan cara 1 dan 1, 1 dan 2, 1 dan 3, dst. Hanya dengan mengingat 3 detik saja, maka jarak aktual akan secara otomatis mengikuti, karena pengemudi hanya perlu mengikuti laju kecepatan kendaraan yang ada di depan Anda.
7. Sesuaikan Pergantian Gigi
Meengatur pedal gas dan rem
Usahakan mengemudi dengan kecepatan mesin rendah, di mana rentang pergantian gigi ideal antara 1.500-2.500 rpm. Untuk kendaraan bermesin bensin, usahakan mengganti gigi pada rentang ± 2.500 rpm, sedangkan untuk mesin diesel pada rentang ± 2.000 rpm. Secara umum, rpm yang sama pada gigi yang berbeda akan menghasilkan kecepatan yang berbeda. Konsumsi bahan bakar pun akan lebih banyak terbuang pada saat gigi rendah.
8. Gunakan Momentum untuk Hemat Bahan Bakar
Perhatikan putaran mesin ketika mengemudi.
Momentum diperlukan untuk menghemat konsumsi bahan bakar. Hal yang perlu dilakukan hanyalah melepaskan pedal gas secara bertahap dan halus sebelum berhenti di traffic light, sebelum berbelok, dan saat kondisi lalu lintas sedang macet. Selain itu, biasakan untuk menjaga kecepatan kendaraan Anda secara konstan.
9. Bila Memungkinkan, Matikan Mesin Ketika Kendaraan Terjebak dalam Kemacetan Total
Jika Anda terjebak dalam kondisi lalu lintas yang sangat macet dan kendaraan berhenti total selama lebih dari 20-30 detik. Jika sedang berhenti, pindah posisi gigi perseneling ke posisi N dan rem tangan dalam posisi ON.
10. Hindari Bawa Beban Berlebihan
Jika tak diperlukan, hindari membawa barang berlebihan dan tak usah membawa barang yang memang tak diperlukan. Barang bawaan yang berlebih akan memengaruhi bobot kendaraan, sehingga membuat konsumsi bahan bakar menjadi semakin boros. Bobot yang berlebihan, secara tak langsung juga akan memengaruhi kesinambungan dari kendaraan. Untuk itu, lebih baik membawa barang-barang yang hanya terkait dengan keperluan kendaraan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.