Kamis, 25 Juli 2019

Berkendara Roda Dua



Berkendara sepeda motor harus dilakukan dengan aman dan nyaman. Di era modern ini, setiap aspek kehidupan membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Waktu menjadi sesuatu yang pantas untuk diperjuangkan agar efektifitas hidup semakin tinggi. 

Salah satu cara dalam mengefektifkaan kehidupan adalah  dengan menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Selain cepat sepeda motor juga lebih praktis, ekonomis dan mudah dalam penggunaannya. Mulai dari para remaja yang bersekolah, mahasiswa, pekerja bahkan ibu rumah tangga sangat akrab dengan kendaraan yang satu ini.

Sangat disayangkan, kendaraan yang banyak digunakan masyarakat ini, ternyata juga menduduki peringkat terbesar kecelakaan di jalan raya. Setidaknya hal ini bisa diminimalkan jika para pengguna kendaraan roda dua ini, mengetahui cara - cara tepat berkendara. 

Masyarakat pengendara sepeda motor perlu memiliki pengetahuan ini dan melakukan  hal-hal yang semestinya dilakukan. Hal ini berguna bukan hanya bagi keamanan dan kenyamanan diri sendiri tetapi orang lain juga. Berikut ini adalah tips berkendara sepeda motor dengan aman dan nyaman :

1. Siapkan kendaraan anda
Ibarat menulis dengan pena, periksalah apakah tinta tersedia. Ibarat akan maju berperang, siapkan senjata, apakah masih tajam, masih bisa digunakan. Memakai kendaraan bermotorpun perlu melakukan persiapan dengan mengecek seluruh komponen kendaraan. Pastikan sepeda motor yang akan digunakan dalam kondisi baik. 

Jika ada suku cadang yang perlu diganti, jangan menunggu, ganti dengan segera. Jika ada yang perlu diperbaiki, langsung perbaiki. Jangan pernah menganggap enteng masalah-masalah yang ditemukan karena bukan hanya akan mengganggu proses perjalanan tetapi juga bisa membahayakan keselamatan. Biasanya yang diremehkan adalah oli, harganya cukup murah namun bisa dipergunakan untuk jarak tempuh yang cukup jauh. Tapi karena waktunya cukup lama, orang sering lupa menggantinya, akibatnya mesin bisa mengalami kerusakan (turun mesin), padahal sebabnya sepele yaitu tidak mengganti oli dengan rutin.

2. Gunakan pelindung diri
Gunakan baju panjang dan celana panjang, pakaian seperti inilah yang paling tepat digunakan untuk berkendara sepeda motor. Pada awalnya terasa sedikit panas, tetapi dengan terbiasa menggunakan pakain seperti ini akan lebih terlindungi jika terjadi kecelakaan. Baju dan celana pendek sepertinya praktis dan nyaman, tetapi sebenarnya tidak demikian. 

Tangan dan kaki yang terbuka akan lebih cepat terkuras energinya karena gesekan dengan udara/ angin. Kekurangan energi akan menimbulkan menurunnya daya konsentrasi. Ini sangat berbahaya buat keselamatan pengendara. Jika terjadi kecelakaan tangan dan kaki akan lebih mudah tergores/terluka.

Lengkapi pakaian dengan menggunakan sarung tangan dan sepatu. Pemakaian sarung tangan dan sepatu akan meminimalkan luka jika terjadi kecelakaan. Pakai helm. Pemakain helm mutlak diperlukan untuk pengendara sepeda motor. Kecelakaan yang membawa kematian kerap kali terjadi karena pengendara ataupun pembonceng tidak menggunakan helm yang baik dengan tepat. Helm yang baik adalah helm terstandar yang sudah teruji kelayakannya. 

Helm ini terbuat dari lapisan polistering yang  mampu melindungi kepala dari benturan keras. Jangan gunakan helm yang tidak standar dan jangan gunakan helm yang sudah pernah mengalami benturan keras, karena tidak akan berfungsi dengan baik lagi. Mungkin saja bisa melindungi kepala dari benturan keras tetapi tidak lagi mampu melindungi otak yang tersimpan di dalam kepala. Begitu pentingnya pemakaian helm, maka stiap pengendara perlu terus memakai helm dan mengancingkan tali pengikat dengan benar.

3. Sikap berkendara
Duduk diatas sepeda motor dan segera mengendarai, perlu dilakukan dengan baik. Badan lurus, pandangan kedepan. Rapatkan lutut. Biarkan tangan, kaki dan punggung dalam keadaan rileks.

Jangan mengangkat kedua kaki dan menumpangkan ketempat yang lain dengan alasan apapun. Kaki yang tidak pada tempatnya akan kesulitan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menhindari kecelakaan. Sesekali lakukan tindakan mengerem, agar kaki tetap siaga melakukan pengereman jika kondisi mendesak.

Jangan membonceng lebih dari satu orang.  Jangan membawa barang-barang besar bahkan sekalipun ringan. Sepeda motor didesain hanya untuk maksimal dua orang, dan juga bukan untuk alat angkut barang. Gunakan sesuai dengan yang seharusnya. Melanggar penggunaan yang semestinya akan menimbulkan kerugian pada diri sendiri. Kendaraan akan cepat rusak dan terlebih lagi membahayakan keselamatan jiwa.

4. Jaga jarak berkendara
Setiap kendaraan yang digunakan pada kecepatan tertentu, membutukan jarak tertentu  pula pada kendaraan yang berjalan didepannya,  sehingga ketika terjadi pengereman memberi ruang yang cukup agar tidak menabrak. Karena itu pengendara perlu mengamati kecepatan berkendara dan menyesuaikan dengan jarak yang harus ada pada kendaraan di depannya. 

Semakin tinngi kecepatan maka semakan jauh jarak antara yang perlu dipersiapkan pengendara. Ketidak sabaran memberi jarak pada akhirnya akan menimbulkan kecelakaan dan sangat berpotensi menjadi kecelakaan beruntun.

5. Tetap waspada dan bersiap menghadapi kecelakaan
Banyak pengendara merasa yakin akan kemampuan/tehnis berkendaranya sehingga merasa tidak mungkin terjadi kecelakaan. Sikap seperti ini hanya akan menciptakan kecerobohan dan kurang hati-hati.  Semahir apapun cara berkendara tetap perlu waspada dan bersiap seolah-olah akan terjadi kecelakaan. Sangat mungkin kecelakaan terjadi karena kelalaian orang lain, tetapi jika kita lebih waspada maka akan memperkecil kemungkinan terlibat dalam kecelakaan orang lain. Jika situasi mendesak untuk melakukan pengereman, lakukan pengereman dengan rem depan dan disusul dengan pemakain rem belakang. Hindari pemakain rem depan saja atau belakang saja, karena dua-duanya tidak efektif dan bisa menjadi peluang kecelakaan lain.

6. Patuhi rambu-rambu lalu lintas
Mematuhi rambu-rambu lalu lintas di sepanjang perjalanan akan lebih menyiagakan pengendara terhindar dari kecelakaan. Perhatikan persimpangan jalan. Jika akan berbelok nyalakan lampu sein dengan jarak yang cukup (tidak terlalu dekat), kurangi kecepatan dan lihat kaca spion dengan cermat. Jika akan berpindah jalur, gunakan juga lampu sein dan jangan lupa mematikan jika sudah ada pada posisi yang diinginkan. Lupa mematikan lampu sein, membuat pengendara lain kesulitan memperkirakan pergerakan kendaraan. Sebaiknya pengendara sepeda motor menggunakan jalur lambat.

Disamping semua tips diatas, lakukan juga pengendalian emosi di sepanjang perjalanan. Emosi yang mudah terpancing juga berpeluang menimbulkan kecelakaan. Jangan lupa berdoa memohon keselamatan dari yang Maha Kuasa. Selamat berkendara dengan nyaman dan aman sampai tujuan.

10 Cara Aman Mengendarai Sepeda Motor di Dalam Kota
Mengendarai sepeda motor di dalam kota jangan dianggap mudah, justru Anda harus lebih berhati-hati karena kepadatan lalu lintas, dan banyaknya pejalan kaki. Berikut beberapa kiat untuk berkendara menggunakan sepeda motor di dalam kota yang aman.

1. Buat Mereka Melihat Anda
Kenakan warna-warna cerah terutama helm dan jaket, ini bertujuan agar pengemudi atau orang lain di jalan dapat melihat dan mengetahui keberadaan Anda. Karena menggunakan jaket berwarna hitam atau gelap membuat pengemudi atau orang lain tidak menyadari keberadaan Anda di jalan. Jika Anda tetap ingin menggunakan jaket berwarna gelap, cobalah menggunakan rompi dengan warna reflektif diatasnya.

2. Tetap Beradadi Zona Terbuka
Kendarai sepeda motor dengan berada di jalur aman, jangan melewati celah-celah mobil dimana Anda tidak akan terlihat akibat blind spot, pertahankan selalu di zona terbuka agar pengemudi atau orang lain mengetahui keberadaan Anda.

3. Perhatikan Sekeliling 
Jangan hanya terfokus menatap lurus ke depan. Pastikan Anda melihat ke kanan dan kiri serta sekeliling Anda untuk mengetahui lingkungan dan kondisi jalan. Hal ini untuk menghindari kejadian yang disebabkan oleh pengendara lain atau pejalan kaki, bahkan dari lingkungan sekitar.

4. Mencari Celah dan Solusi di Jalan
Perhatikan kondisi jalan dengan mencari cara untuk bisa menghindari dan melewati mobil-mobil berukuran besar, hal ini berguna untuk mencari cara keluar dari kesulitan apabila terjadi sesuatu di jalan.

5. Jangan Menyalip Dari Jalur Kiri
Jangan berasumsi bahwa dengan mengedipkan lampu sein dari sebelah kiri pengemudi atau orang lain akan melihat Anda. Perhatikan pengemudi lain dengan melihat sekeliling untuk menanmbah kecepatan dan melakukan pengereman di waktu yang tepat, dan tetap mendahului kendaraan lain dari jalur kanan.

6. Menjalankan Interferensi
Lakukan interfensi dengan memanfaatkan kendaraan lain di depan Anda, jika tidak mengetahui kondisi jalan, biarkan kendaraan lain melintas terlebih dahulu dan meraba, agar terhindar dari lubang atau jalan jelek jika tidak mengenal kondisi jalan.
7. Pilih Jalur yang Benar Dengan Bijak
Pastikan Anda berada di jalur yang benar, perhatikan jalur cepat dan lambat, apalagi jika ada penggabungan lalu lintas, jangan posisikan kendaraan Anda terjepit di antara kedua belah pihak atau dari ke dua arah.


8. Perhatikan Kondisi Permukaan Jalan
Ini tidak hanya memperhatikan kondisi jalan berlubang atau rusak. Ini penting untuk menghindari batu atau puing-puing yang berserakan di jalan, dan perhatikan kendaraan lain yang mungkin tidak sadar dengan kondisi ini seperti Anda.

9. Menjaga Signal Disiplin
Perhatikan lampu signal pada kendaraan Anda jika tidak memiliki sistem atomatis, selalu pastikan di posisi yang benar, jangan di biarkan dalam kondisi menyala sehingga membuat kendaraan lain menjadi bingung, apalagi dengan lampu singnal yang berlawanan arah dengan jalur mengemudi, tentu hal ini sangat membahayakan.

10. Ketegasan Menyimpan Anda Aman, tidak Agresivitas
Jangan terlalu agresif dan terburu-buru saat berkendara, gunakan sinyal di kendaraan bahkan jika perlu gunakan tangan Anda untuk memberi tanda, terutama saat memotong jalur atau berbelok. Jangan merasa sudah yakin sehingga Anda melupakan tanda untuk mengelola lingkungan Anda.

Pengendalian emosi merupakan satu hal penting dan paling mendasar yang harus diingat ketika berkendara di jalan raya. Berbagai perilaku pengendara dapat menjadi pemicu timbulnya emosi saat berkendara. Emosi ini dianggap paling berperan penting dengan penentuan sikap berkendara.

“Namanya jalan raya, semua orang boleh menggunakannya. Tetapi tidak semua pengendara memahami aturan lalu lintas dan beretika, mereka itu dapat memunculkan emosi yang tinggi bagi pengendara lain,” papar Agus Sani, Instruktur Safety Riding Wahana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.