Jumat, 02 Agustus 2019

Buku Saku Menghadapi Bencana BNPB

Buku saku tanggap, tangkas, tangguh menghadapi bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana edisi 2017. 

Buku saku ini tidak menjamin keselamatan Anda namun memberikan pedoman secara umum untuk kesiapsiagaan.

Latihan merupakan upaya nyata untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

INGAT JANGAN PANIK, jika bencana terjadi di sekitar Anda!

DAFTAR ISI

I. Pengantar
A. Karakteristik dan Ancaman Bencana Geologi dan Hidrometeorologi Indonesia
B. Penanggulangan Bencana Indonesia

II. Kesiapsiagaan
A. Kesiapsiagaan
B. Rencana Kesiapsiagaan

III. Siaga Bencana
A. Gempa Bumi
B. Tsunami
C. Erupsi Gunungapi
D. Banjir
E. Tanah Longsor
F. Puting Beliung
G. Kekeringan
H. Kebakaran Hutan dan Lahan

IV. Kontak Darurat
V. Lampiran
VI. Daftar Pustaka













Banyak upaya kesiapsiagaan bermanfaat dalam berbagai situasi bencana. Beberapa upaya penting
untuk kesiapsiagaan adalah:
1 Memahami bahaya di sekitar Anda.
2. Memahami sistem peringatan dini setempat. Mengetahui rute evakuasi dan rencana pengungsian.
3. Memiliki keterampilan untuk mengevaluasi situasi secara cepat dan mengambil inisiatif tindakan untuk melindungi diri.
4. Memiliki rencana antisipasi bencana untuk keluarga dan mempraktekkan rencana tersebut dengan latihan.
5. Mengurangi dampak bahaya melalui latihan mitigasi.
6. Melibatkan diri dengan berpartisipasi dalam pelatihan.

Kesiapsiagaan
B.
Bencana sering terjadi tanpa peringatan sehingga Anda membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapinya. Salah satu kebutuhan yang diperlukan untuk menghadapi bencana adalah rencana kesiapsiagaan. 

Tiga upaya utama dalam menyusun rencana kesiapsiagaan menghadapi bencana.
1. Miliki sebuah rencana darurat keluarga/ Rencana ini mencakup:
1) Analisis ancaman di sekitar.
2) Identifiasi titik kumpul.
3) Nomor kontak penting.
4) Ketahui rute evakuasi.
5) Identifiasi lokasi untuk mematikan air, gas dan listrik.
6) Identifiasi titik aman di dalam bangunan atau rumah.
7) Identifiasi anggota keluarga yang rentan (anak-anak, lanjut usia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas).

2. Menyimpan 10 benda yang akan dibutuhkan saat bencana, yaitu:
1) Air minum untuk 3 – 10 hari.
2) Makanan untuk 3 – 10 hari.
3) Obat P3K.
4) Obat – obatan pribadi.
5) Lampu senter (dan ekstra baterai).
6) Radio (dan ekstra baterai).
7) Sejumlah uang dan dokumen penting (sertifiat kelahiran, sertifiat tanah/rumah, ijazah,  dokumen asuransi, surat kepemilikan asset).
8 )Pakaian, jaket dan sepatu.
9 ) Peralatan (peluit, sarung tangan, selotip, pisau serbaguna, masker, pelindung kepala).
10) Pembersih higienis (tisu basah, hand sanitizer,  perlengkapan mandi).

3. Menyimak informasi dari berbagai media, seperti radio, televisi, media online, maupun
sumber lain yang resmi.
Berikut ini beberapa daftar untuk melihat upaya perlindungan yang perlu Anda kenali. Anda dapat memperoleh informasi resmi terhadap penanganan darurat dari BPBD, BNPB, dan kementerian/lembaga terkait. Apabila sudah terbentuk posko, informasi lanjutan akan diberikan oleh posko setempat.

Berikut ini beberapa daftar untuk melihat upaya perlindungan yang perlu Anda kenali.
Kaji situasi. Identifiasi tipe bencana dan kondisi sekitar Anda.
Putuskan untuk tinggal atau berpindah tempat. Dalam beberapa situasi, Anda mungkin harus tetap diam dan di situasi lain Anda harus berpindah tempat.
Tinggal atau berpindah tempat adalah keputusan penting dalam bencana. Apabila Anda tidak dalam kondisi bahaya, Anda harus tetap tinggal dan berupaya untuk mendapatkan informasi situasi terkini.
Apabila Anda harus berpindah, buatlah keputusan secara cepat.
Sangat penting untuk mendengarkan pemerintah setempat ketika ada instruksi.
Cari air bersih dan pastikan untuk dapat bernafas. Apa pun jenis bencana, udara yang baik merupakan kebutuhan yang penting.
Upayakan lindungi diri Anda dan cari udara bersih mungkin dengan menutup mulut dengan kain atau masker.
Lindungi diri Anda dari reruntuhan dan beri sinyal kepada penolong. Apabila Anda berada di reruntuhan, cari celah untuk bernafas. Lempar sesuatu atau tiup peluit untuk pertolongan.
Upayakan untuk membuat suara dengan benda sekitar Anda.
Pastikan higienitas. Penting untuk memastikan air yang layak minum dan sanitasi.






Sampai saat ini, belum ada ahli dan institusi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa bumi. Institusi yang berwenang untuk mengeluarkan informasi kejadian gempa bumi adalah BMKG.

Anda dapat mengetahui informasi dari berbagai parameter mengenai besaran suatu gempa bumi, titik pusat gempa bumi, kedalaman,dan potensi tsunami dari laman (www.bmkg.
go.id) atau pun aplikasi gawai BMKG berbasis android atau
IOS.

Prabencana
Menyiapkan rencana untuk penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi.
Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat gempa bumi, seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan ataupun dengan bersembunyi di
bawah meja.
Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan persediaan obat-obatan.
Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturan seputar penggunaan lahan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa bumi dengan fondasi yang kuat. Selain itu, Anda bisa merenovasi bagian bangunan yang sudah rentan.

Saat bencana
Di dalam bangunan, seperti rumah, sekolah ataupun bangunan bertingkat:
Guncangan akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, upayakan keselamatan diri Anda dengan cara berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan
jendela kaca. Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari keluar rumah.

Jika sedang memasak, segera matikan kompor serta mencabut dan mematikan semua peralatan yang
menggunakan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan. Apabila Anda berada di dalam bangunan yang memiliki petugas keamanan, ikuti instruksi evakuasi.

Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng, atau material lain. Tetap lindungi kepala dan segera menuju ke lapangan terbuka, jangan berdiri dekat tiang, pohon, atau sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh.

Jangan gunakan lift apabila sudah terasa guncangan. Gunakan tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan. Apabila sudah di dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola bangunan.

Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan. Apabila Anda berada di dalam bangunan yang memiliki petugas keamanan, ikuti instruksi evakuasi.



Di dalam mobil:
Saat terjadi gempa bumi besar, Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil.
Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil Anda di kiri bahu jalan dan berhentilah.
Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memerhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.

PERINGATAN TSUNAMI PASCA GEMPA BUMI:
Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.

Pascabencana
Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan.
Ketika berada di dalam bangunan, evakuasi diri Anda setelah gempa bumi berhenti. Perhatikan reruntuhan maupun benda-benda yang membahayakan pada saat evakuasi.
Jika berada di dalam rumah, tetap berada di bawah meja yang kuat.
Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran.
Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air. Apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor.
Jika di dalam mobil, berhentilah tetapi tetap berada di dalam mobil. Hindari berhenti di bawah atau di atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas.




Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi bencana tsunami.

Prabencana
Ketahui tanda-tanda sebelum tsunami terjadi, terutama setelah gempa bumi (intensitas gempa bumi lama dan terasa kuat, air laut surut, bunyi gemuruh dari tengah lautan, banyak ikan menggelepar di pantai yang airnya surut, dan tanda-tanda alam lain).

Memantau informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi tsunami setelah gempa bumi terjadi.

Cepat berlari ke tempat yang tinggi dan berdiam diri di sana untuk sementara waktu setelah satu gempa bumi besar mengguncang.

Segera menjauhi pantai dan tidak  perlu melihat datangnya tsunami atau menangkap ikan yang terdampar di pantai karena air surut.

Mengetahui tingkat kerawanan tempat tinggal akan bahaya tsunami dan jalur evakuasi tercepat ke dataran yang lebih tinggi.

Saat bencana
Setelah gempa bumi berdampak pada rumah Anda, jangan berupaya untuk merapikan kondisi rumah. Waspada gempa bumi susulan! Jika Anda berada di rumah, usahakan untuk tetap tenang dan segera membimbing keluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman.

Tidak semua gempa bumi memicu tsunami.Jika mendengar sirine tanda bahaya atau pengumuman dari pihak berwenang mengenai bahaya tsunami, Anda perlu segera menyingkir dari daerah pantai.Perhatikan peringatan dan arahan dari pihak berwenang dalam proses evakuasi.

Jika telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah disana karena gelombang tsunami yang kedua dan ketiga biasanya lebih besar dari gelombang pertama serta dengarkan informasi dari pihak yang berwenang melalui radio atau alat komunikasi lainnya. Jangan kembali sebelum keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

Tsunami tidak datang sekali, tetapi bisa sampai lima kali. Oleh karena itu, sebelum ada pengumuman dari pihak berwenang bahwa kondisi telah aman, janganlah meninggalkan tempat evakuasi karena seringkali gelombang yang datang kemudian justru lebih tinggi dan berbahaya.

Hindari jalan melewati jembatan. Anda dianjurkan untuk melakukan evakuasi dengan berjalan kaki. Jangan kembali sebelum keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

Bagi Anda yang melakukan evakuasi menggunakan kendaraan dan terjadi kemacetan, segera kunci dan tinggalkan kendaraan serta melanjutkan evakuasi dengan berjalan kaki.

Apabila Anda berada di kapal atau perahu yang tengah berlayar, upayakan untuk tetap berlayar dan menghindari wilayah pelabuhan.

Pascabencana
Tetap utamakan keselamatan dan bukan barang-barang Anda.Waspada dengan instalasi listrik dan pipa gas.
Anda dapat kembali ke rumah setelah keadaan dinyatakan aman dari pihak berwenang.
Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang.
Hindari air yang menggenang karena kemungkinan kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman tersengat aliran listrik.
Hindari air yang bergerak karena arusnya dapat membahayakan Anda.
Hindari area bekas genangan untuk menghindari terperosok atau terjebak dalam kubang.
Jauhi reruntuhan di dalam genangan air karena sangat berpengaruh terhadap keamanan perahu penyelamat dan orang-orang di sekitar.
Bersihkan sarang nyamuk dan serangga lainya.
Berpartisipasi dalam kaporisasi sumber-sumber air bersih, perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah.
Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada fondasi.
Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan
air bersih jika Anda terkena air genangan tsunami.
Apabila Anda terluka, dapatkan perawatan kesehatan di pos kesehatan terdekat.
Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana mendapatkan bantuan tenda darurat, pakaian, dan makanan.
Buanglah makanan yang terkontaminasi air genangan. Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak berwenang membutuhkan relawan.
Tetap di luar gedung yang masih dikelilingi genangan air.



















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.