Setelah membahas peralatan kita akan beralih ke perbekalan. Perbekalan sederhananya adalah bahan makanan. Banyak jenis makanan yang bisa dipersiapkan dalam beraktifitas di gunung. Makanan siap pakai (instant) merupakan pilihan pertama untuk dibawa sebagai bekal mendaki gunung. Banyak keuntungan dari makanan siap pakai ini, yaitu ringkas serta cepat masak, sehingga menghemat waktu dan bahan bakar kompor. Saat ini tak ada kesulitan untuk memperoleh makanan siap pakai di toko-toko, seperti roti, korned, sardin, mie instan, biskuit, coklat, havermout, dan lain-lain.
Kebiasaan makan nasi di gunung sedikitnya harus dibatasi. Masalahnya, beras terlalu berat untuk dibawa dan banyak menghabiskan bahan bakar untuk memasaknya. Fungsi nasi bisa diganti dengan makanan-makanan lain yang banyak mengandung hidrat arang, misalnya roti, biskuit, havermout, apel kering, dan lain sebagainya.
Namun layaknya orang Indonesia, kebiasaan makan nasi agak sulit untuk dibuang, bahkan untuk di gunung sekalipun. Untuk itu ada beberapa olahan nasi yang kadang dibawa dalam perjalanan singkat (one day trip), seperti lontong, nasi bakar, lepet, dll.
Pembakaran lemak menjadi kalori juga berjalan lambat, sehingga ada baiknya Anda memakan makanan yang mengandung banyak lemak pada pagi hari agar menghasilkan kalori ketika dibutuhkan di siang hari. Makanan itu misalnya lemak daging, mentega, keju, kuning telur, kacang, dan lain-lain. Karbohidrat dapat Anda peroleh antara lain dari beras, gula merah, susu, gula-gula, coklat, dan sebagainya.
Adapun protein, untuk pendaki gunung sebaiknya tidak disuguhkan dalam kadar yang tinggi. Protein yang berlebihan menyebabkan amonia dan asam amino banyak tertimbun di dalam darah sehingga cepat menimbulkan rasa lelah. Amonia dan asam amino yang berlebihan tadi menyebabkan anda banyak kencing, sehingga cairan banyak yang hilang.
Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi (kehilangan cairan pada sel-sel tubuh) dan lejar panas (heat exhaustion). Proses pembakaran protein oleh tubuh pun hanya memberikan energi kurang dari 10 persen dari yang kita butuhkan. Protein antara lain dihasilkan dari daging, ikan, ayam, putih telur, dan sebagainya.
Keseimbangan air dalam tubuh, yaitu keseimbangan antara yang keluar berupa keringat/kencing dengan yang masuk, penting sekali diperhatikan. Pastikanlah bahwa persediaan air Anda cukup banyak. Angin di gunung dapat menyebabkan dehidrasi secara cepat, terutama di gunung-gunung di mana angin kencang dapat menyebabkan udara menjadi kering.
Seorang pendaki gunung setiap hari membutuhkan sekitar 5000 kalori dan 70 gram sampai 100 gram protein. Pengaturan makanan yang baik akan membantu pengeluaran tenaga secara efektif. Pembagian makanan itu sebaiknya juga mempertimbangkan kemudahan-kemudahan, terutama ketika sedang dalam perjalanan.
Makan pagi harus diusahakan terdiri dri makanan yang mudah masak dan hangat, misalnya roti, biskuit atau havermout. Ini berdasarkan pertimbangan bahwa perjalanan hari itu harus dimulai sepagi mungkin, menjaga kemungkinan cuaca buruk yang bisa datang sewaktu-waktu, sehingga waktu yang ada jangan terbuang karena menunggu makanan masak.
Untuk makan siang, sebaiknya Anda tidak mengeluarkan makanan yang harus dimasak terlebih dahulu, karena akan memakan waktu. Meskipun demikian, makanan itu tetap harus mengandung hidrat arang yang cukup, misalnya saja coklat, biskuit, atau roti. Malam hari adalah saat bagi kita menyalurkan hobi memasak sepuas-puasnya, karena waktu yang tersedia memang banyak.
Makanan di dalam kaleng tentu akan memberatkan. Sebaiknya makanan itu dikeluarkan dari dalam kaleng (kalau memungkinkan) dan dipindahkan ke kantung plastik yang kuat, sehingga berat kaleng tidak perlu menambah beban Anda. Makanan yang berminyak, misalnya mentega, harus ditempatkan di kotak plastik agar tidak berantakan. Bawalah beberapa kantung plastik dan karet sebagai cadangan untuk membungkus makanan, tempatkan dalam satu kantung, jangan bertebaran ke berbagai tempat dalam ransel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.