Rabu, 24 Juli 2019

Pengertian Medan, Peta dan Kompas



Kemampuan menggunakan Peta dan Kompas termasuk kemampuan yang sangat dibutuhkan, khususnya ketika berkegiatan di alam bebas. Peta dan Kompas adalah dua peralatan pokok ketika kita hendak menentukan kedudukan dan arah perjalanan, baik di medan sebenarnya maupun di peta. Istilah yang sering digunakan untuk itu adalah Navigasi, Navigasi atau pandu arah adalah penentuan kedudukan (position) dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun di peta. 

Sebelum membahas teknik-teknik peta kompas, kita akan lihat beberapa pengertian dasar sebagai berikut:

1. Sistem koordinat geografi
Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang yaitu garis horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.

Garis bujur yaitu vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0° atau 360° yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur. 

Suatu titik di Bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan kedua pengukuran tersebut. Contohnya wilayah Indonesia terletak di Jadi, bisa disimpulkan kalau letak astonomis Indonesia berada antara 60 LU-110 LS dan 950 BT-1410 BT. Garis astronomis tidak bisa ditemukan di kehidupan nyata. Pasalnya, garis astronomis merupakan garis khayal yang dibuat dan digunakan untuk mempermudah menentukan posisi suatu tempat di muka Bumi.  


Perhatikan video berikut


 

2. Medan
Medan ialah tanah lapang, padang atau daerah. Dalam tinjauan taktis militer, medan ialah luas permukaan bumi dengan semua benda yang ada diatasnya dan tidak dapat dipindah-pindahkan. Menurut kalangan tentara, medan sangat mempengaruhi tindakan dalam pertempuran, baik sebelum, selama maupun sesudah pertempuran. Siapa yang menguasai medan, berarti ia sudah menguasai separuh dari jalannya pertempuran, demikian prinsip tentara. 

Medan dapat dikenali dari tanda-tandanya dari alam/alami seperti gunung, hutan, danau dan sungai, maupun dari tanda-tanda buatan manusia seperti bangunan, jembatan, jalan atau rumah. Medan juga bisa dikenali dari titik tanda/benda medan yang sangat mencolok.



3. Peta
Peta adalah penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Dalam navigasi darat umumnya dipergunakan peta topografi. 

Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, di mana satu garis kontur mewakili harga dari suatu ketinggian. Peta topografi juga dilengkapi dengan simbol-simbol dari unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi (legenda peta). 

Peta topografi dapat dicari datang langsung Datang ke kantor BIG (Bakosurtanal). Alamat kantor pusat BIG (Bakosurtanal) adalah di Cibinong Jawa Barat, tepatnya di Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong. Setelah sampai di Kantor BIG, kita harus mengisi formulir kemudian memilih jenis peta yang akan kita beli. Harga pada umumnya sekita Rp 40.000/sheet untuk skala 1:50.000

Peta topografi  juga bisa di download di https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web 

Perhatikan contoh peta topografi berikut ini :
Gambar. Contoh Peta Topografi 

Bagian-bagian peta topografi adalah :

a. Judul Peta ; menyatakan lokasi yang ditunjukkkan oleh peta tersebut.

b. Nomor Peta ; biasanya dicantumkan di sebelah kanan atas peta. Biasanya pada bagian bawah juga dicantumkan nomor-nomor peta yang ada di sekeliling peta tersebut.

c. Koordinat Peta.
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu (x, y) yang saling berpotongan tegak lurus. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua yaitu :

c.1. Koordinat Geografis ;
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (Bujur Barat dan Bujur Timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa dan garis lintang (Lintang Utara dan Lintang Selatan) yang sejajar dengan katulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Contoh 01016’21”LS (dibaca satu derajat, 16 menit dan 21 detik Lintang Selatan) 

c.2. Koordinat Grid (atau UTM) ;
Kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Garis vertikal diberi nomor urut dari Selatan ke Utara, sedangkan garis horizontal diberi nomor urut dari Barat ke Timur. Sistem koordinat mengenal penomeran 4,6,8 dan 14 angka, untuk daerah yang lebih luas dipakai penomeran 4 atau 6 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dipakai penomeran 8 atau 14 angka. 


Gambar Contoh Perhitungan Koordinat Geografis 

(Copyright Norman Edwin)

Koordinat kita misalnya pada garis x antara 64 dan 65, sedangkan pada garis y antara 57 dan 58. garis-garis ini kemudian dibagi menjadi 10 bagian, lalu berdasarkan itu ditentukan pada bagian mana posisi kita. Dengan sistem enam angka posisi kita adalah 643579, sedang dengan sistem empat angka adalah 6457.

d. Skala Peta ; yaitu perbandingan di peta dengan jarak sebenarnya. Contoh 1:25.000, artinya 1 cm di peta sama dengan 25.000 cm (2,5 km) pada jarak di lapangan. Untuk mendaki gunung disarankan untuk menggunakan skala 1:50.000 karena lebih teliti. 

e. Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama dari permukaan laut. Pada saat melihat kontur hendaknya sudah dibayangkan bentuk medan yang sesunggungnya/sebenarnya. Untuk sifat-sifat garis kontur akan dibahas lanjut dalam teknik peta kompas.

f. Tahun Peta ; yaitu tahun pembuatan peta.

g. Arah Peta. Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta (Utara Grid). Adapun Utara Magnetis adalah utara yang ditunjukkan oleh Utara Kompas. Sedangkan Utara sebenarnya adalah kutub utara bumi. Ketiganya sesungguhnya berbeda-beda, namun untuk keperluan praktis ketiga utara tersebut dapat dianggap sama. 

h. Legenda ; yaitu arti dari simbol-simbol yang ditunjukkan dalam peta. Simbol-simbol yang perlu diketahui adalah Triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai, desa, pemukiman dan sebagainya.

i. Titik Ketinggian (Triangulasi)
Titik ketinggian atau triangulasi adalah suatu titik atau benda berupa pilar/tonggak yang menyatakan tinggi relatif suatu tempat dari permukaan laut. Titik ini digunakan oleh jawatan-jawatan atau topografi untuk menentukan ketinggian suatu tempat dalam pengukuran ilmu pasti pada waktu pembuatan peta. 

Di lapangan, titik ini dinyatakan dengan Patok Beton yang ditanam tepat seperti tertera pada peta. 
Macam-macam titik triangulasi :
P.140 S.142
  78   79
P.140 adalah nomor kode triangulasi, sedangkan 78 adalah ketinggian titik tersebut dalam meter, dihitung dari permukaan laut. Penjelasan : P= Primer, S=Sekunder, T=Tertier, Q=Quartier, TP=Antara.

4. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah. Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan selalu menunjuk arah Selatan dan Utara (biasanya berwarna merah). Ingat, arah utara yang ditunjuk kompas adalah arah utara magnetis bumi, bukan utara bumi sebenarnya. 

Arah magnetis kompas dapat berubah karena terganggu daya magnetis sumber lain seperti kabel listrik tegangan tinggi, daerah pertambangan, gelang logam, cincin logam, senter, jam tangan, golok, pisau, dll. ’Rumah’ kompas dapat diputar dan mempunyai skala sudut dari 0o sampai 360o. Sudut tersebut disebut azimuth. 

Kompas ada dua jenis yaitu kompas bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas protactor dengan merk SILVA). 

Gambar Kompas Bidik
Gambar Kompas Orienteering (sudah dengan Protactor)

Kompas prisma sangat baik untuk membidik tetapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris (segitiga). Kompas orientering kurang akurat jika dipakai untuk membidik tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan di peta.

Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Untuk kompas bidik, dengan posisi horizontal, bidiklah sasaran melalui garis sasaran (fisir). Lalu melalui kaca pembesar bacalah nilai bidikan pada skala kompas. 


Gambar Bagian-Bagian Kompas Bidik 
(Copyright Wanadri)

Bagian-bagian penting kompas bidik :
1. Dial yaitu permukaan kompas tempat tertera angka derajat dan huruf mata angin
2. Visir yaitu lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran
3. Kaca pembesar, digunakan untuk melihat derajat kompas
4. Jarum penunjuk yaitu alat untuk menunjuk Utara magnet
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45 yang dapat diputar
6. Alat penyangkut sebagai tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik

Cara mempergunakan kompas bidik :
1. Letakkan kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum kompas tidak bergerak maka jarum tersebut akan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET
2. Bila dengan cara membidik, buka kompas, dirikan tutupnya tegak lurus, dirikan kaca prisma dan masukkan jempol ke cincin.
3. Bidik melalui kaca prisma menuju benda yang dituju, lihat melalui Visir, kawat halus tetap pada benda yang dituju
4. Lihat melalui kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 500 dengan kaca dial. Kaca pembesar ini berfungsi untuk :
5. Membidik ke arah visir, membidik sasaran
6. Mengintai derajat kompas pada Dial 
7. Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat pada kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada Tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar

Untuk kompas orienteering, cukup dengan mengarahkan tanda panah yang terdapat pada kompas pada sasaran, kemudian putarlah ring skala kompas (bagian yang dapat diputar pada kompas orienteering) sehingga tanda arah utara tumpang tindih dengan bagian yang diapit dua garis merah pada ring tersebut. 

Perhatikan tanda panah pada ring tersebut akan bertepatan dengan ujung jarum yang menunjukkan arah Utara. Kemudian baca nilai sasaran pada kontak perpanjangan garis panah dengan ring. 

Dalam medan yang bergunung tinggi atau medan tertutup (seperti hutan lebat), kompas sering tidak berguna. Yang digunakan adalah altimeter. 

Altimeter adalah alat pengukur ketinggian. Lakukan penyusuran punggungan-punggungan yang mudah dikenali di peta, lihat berapa ketinggiannya di altimeter, kemudian cocokkan posisi kita di peta. Altimeter sangat sensitif terhadap guncangan, cuaca dan perubahan temperatur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.