A. PENGERTIAN
Banyak orang yang menganggap Bushcraft itu sama dengan survival, sebenarnya anggapan itu tidak benar, walaupun keduanya adalah tentang bagaimana cara bertahan hidup dan menikmati hidup di alam bebas tetapi mempunyai tujuan yang berbeda.
Survival berasal dari kata survive yang artinya bertahan hidup, artinya “survival adalah teknik atau ilmu bertahan hidup dalam kondisi tidak terduga dan tidak diinginkan”, suatu contoh adalah ketika orang tersesat di dalam hutan karena sesuatu hal, maka orang tersebut dipaksa untuk dapat bertahan hidup. Teknik-teknik bertahan hidup dalam kondisi tidak diinginkan itulah yang disebut survival.
Teknik bertahan hidup dikarenakan kondisi keterpaksaan yang disebut survival itu berbeda dengan Bushcraft, karena Bushcraft adalah seni bertahan hidup di alam liar karena keinginannya sendiri. Para penggemar Bushcraft akan dengan sengaja mekondisikan dirinya untuk bertahan hidup, dan itu adalah seni bagi mereka. Mereka akan dengan sengaja meninggalkan semua fasilitas teknologi yang mempermudah mereka, semua peralatan yang mereka gunakan benar-benar seperti petualang dimasa lampau.
Wikipedia bahasa Inggris menjelaskan Bushcraft sebagai berikut. Bushcraft is wilderness survival skills . It is about thriving in the natural environment, and the acquisition of the skills and knowledge to do so. Bushcraft skills include firecraft , tracking , hunting , fishing , shelter-building, navigation by natural means, the use of tools such as knives and axes, foraging , water sourcing, hand- carving wood, container construction from natural materials, and rope and twine -making, among others. [ citation needed]
The term was opularized in the Southern Hemisphere by Les Hiddins (the Bush Tucker Man) as well as in the Northern Hemisphere by Mors Kochanski and more recently gained considerable currency in the United Kingdom due to the popularity of Ray Mears and his bushcraft and survival television programs. It is also becoming popular in urban areas where the average person is separated from nature, as a way to get back in tune with their rural roots. The origin of the phrase "bushcraft" comes from skills used in the bush country of Australia. Often the phrases "wilderness skills" or "woodcraft" are used as they describe skills used all over the world.
Jika diterjemahkan kurang lebih begini, Bushcraft adalah keterampilan bertahan hidup di alam liar . Ini tentang berkembang di lingkungan alam, dan perolehan keterampilan dan pengetahuan untuk melakukannya. Keterampilan Bushcraft termasuk menyalakan api, melacak, berburu, memancing, membangun tempat berlindung, navigasi dengan cara alami, penggunaan alat seperti pisau dan kapak, mencari makan , mencari air, mengukir kayu dengan tangan, konstruksi wadah dari bahan alami, serta tali dan benang,
Istilah ini dipopulerkan di Belahan Bumi Selatan oleh Les Hiddins (Manusia Tucker Bush) serta di Belahan Bumi Utara oleh Mors Kochanski dan baru-baru ini mendapatkan banyak mata uang di Inggris karena popularitas Ray Mears dan kerajinan semak serta televisi survival-nya. program. Ini juga menjadi populer di daerah perkotaan di mana rata-rata orang terpisah dari alam, sebagai cara untuk kembali selaras dengan akar pedesaan mereka.
Asal muasal frase "bushcraft" berasal dari keterampilan yang digunakan di negara semak Australia. Seringkali frase "keterampilan alam liar" atau "kerajinan kayu" digunakan untuk menggambarkan keterampilan yang digunakan di seluruh dunia.
Dari pengertian tersebut, bushcraft berbeda dengan kemping pada umumnya dan juga berbeda dengan Survival. Kemping pada umumnya membawa perlengkapan lengkap mulai dari tenda, kompor, bahan makanan, sleeping bag dan perlengkapan lainnya. Sementara bushcraft membawa perlengkapan untuk "pertukangan/crafting" dan bahan makanan mentah. Jika kemping membawa makanan mulai dari makanan matang sampai siap saji, maka untuk bushcraft hanya membawa sebagian kecil makanan matang dan sebagian besar makanan mentah. Jika kemping membawa kompor gas lengkap maka bushcraft membawa perlengkapan membuat perapian.
Dibandingkan dengan survival, maka bushcraft itu versi sederhananya survival. Survival lebih parah lagi karena terjadi secara mendadak dan tiba-tiba, sedangkan bushcraft itu dipersiapkan. Dengan demikian bushcraft itu sesungguhnya adalah latihan untuk survival
Bushcraft lebih mengarah pada natural crafting atau membuat sesuatu dari alam. Jadi, bushcraft bisa diartikan sebagai keahlian hidup di alam bebas, atau keterampilan yang mengharuskan seseorang memahami dan memanfaatkan alam, juga metode alami untuk mempertahankan hidup sendiri dan orang lain—termasuk di dalamnya kemampuan dasar survival.
Namum dari berbagai video Bushcraft yang dibuat oleh orang-orang luar negeri, sepertinya bushcraft itu semacam kegiatan berkemah secara singkat, dilakukan oleh beberapa orang dan lebih banyak dilakukan seorang diri dan masuk ke dalam alam bebas untuk merasakan sensasi hidup menikmati alam bebas.
Mereka biasanya tidak pernah membawa makanan cepat saji (instan) dan lebih suka membawa makanan mentah sehingga bisa dimasak dengan cara sekreatif mungkin di alam. Peralatan yang dibawa realatif lengkap seperti perlengkapan berkemah, memasak, membuat api unggun dan sebagainya.
B. KETERAMPILAN BUSHCRAFT
Supaya bushcrafting bisa seru, sebaiknya kita perlu membekali diri dengan beberapa keterampilan bushcraft berikut:
1. Membuat tempat berlindung atau “shelter”
Tempat berlindung atau shelter penting artinya dalam aktivitas bushcrafting, sebab pakaian semata tak bisa melindungi kamu dari cuaca. Ada tiga jenis shelter, yakni shelter buatan, shelter semi-alam, dan shelter alam. Shelter buatan adalah tempat berlindung yang terbuat dari bahan-bahan buatan, misalnya flysheet, ponco, atau plastik.
Sementara itu shelter semi-alam adalah tempat berlindung menggunakan bahan-bahan yang tersedia di alam ditambah dengan beberapa improvisasi sesuai dengan bahan dan kondisi medan, contohnya shelter pohon, shelter tanaman, dan shelter batu. Shelter alam adalah tempat berlindung yang telah tersedia di alam, misalnya gua atau celah tebing. Yang paling mudah bawalah ponco tentara yang berlubang di ujungnya, dengan membawa tali secukupnya, tutupi bagian bawah bivak dengan dedaunan, maka jadilah bivak yang nyaman.
2. Membuat api
Keterampilan bushcraft berikutnya adalah membuat api. Ada banyak teknik untuk membuat api, mulai dari hand drill, bow drill, flint and steel, sampai dengan menggunakan piston. Bushcraft biasanya sangat menikmati membuat api dari ranting ranting dan tinder lainnya dan dibakar menggunakan fire starter.
Masing-masing teknik punya tingkat kesulitan sendiri. Akan bermanfaat kalau kita mempelajari berbagai teknik pembuatan api. Kenapa? Karena api penting sekali artinya bagi keberlangsungan hidup manusia, yang paling utama dalah untuk memasak namun bisa juga untuk menjauhi hewan buas yang bisa sewaktu-waktu datang di malam hari.
Dalam bushcraft, setelah mendirikan tenda atau shelter atau bivak, maka biasanya yang paling didahulukan adalah mengumpulkan kayu bakar yang cukup selama kegiatan bushcraft dilakukan. Gunakan parang atau golok atau pisau besar atau gergaji lipat, jika sudah terkumpul susunlah agar lebih tinggi dari tanah (agar tidak basah jika hujan) dan juga sebagian tutupi dengan plastik kecil secukupnya. Jika memungkinkan bawalah ke dalam tenda atau shelter agar tidak basah jika hujan.
3. Memasak
Disini kita perlu melatih memasak di alam bebas dengan memanfaatkan apa yang ada, beberapa keterampilan memasak yang dibutuhkan yaitu memasak air dan membuat minuman panas, memasak protein (telur, daging, ikan), memasak karbohidrat.
Di Indonesia lebih populer memasak beras, tapi di luar negeri macam aneka olahan karbo dan protein bisa dimasak, seperti daging bakar, bakar ikan, sampai ada yang memasak Pizza sendiri. Ingat, jika bushcraft jangan sekali-kali bawa mie instan karena sudah tidak sesuai dengan jiwa bushcraft itu lagi. Kalau masih bawa mie instant mending jangan bawa nama bushcraft deh ...
Karena memasak, maka kita perlu terampil pula menggunakan berbagai alat masak, seperti nesting, atau panci susun, termasuk menggunakan bahan alam seperti batu tipis untuk menggoreng, memasak dengan api, membakas, dll.
3. Menggunakan pisau
Pisau adalah alat utama dan yang paling penting dalam bushcrafting. Soalnya banyak sekali pekerjaan yang memerlukan bantuan pisau, diantaranya membuat tinder atau pemicu untuk kayu bakar, mematahkan ranting atau kayu untuk perapian, memasak dll. Tanpa pisau, kamu akan merasa seperti macan tanpa cakar dan taring.
Pilihlah pisau yang full tank (bilah pisau menyatu atau satu batang utuh dari ujung sampai gagang) dan tebal. Sesuaikan bahan pisau dengan iklim Indonesia yang tropis. Bahan pisau yang baik dan dianjurkan adalah baja dengan kadar karbon tinggi, antara 0.4 – 1%, sehingga tahan tumpul. Namun kekurangannya baja jenis itu cenderung mudah berkarat sehingga perlu perawatan ekstra. Contoh baja yang baik adalah 1095 atau SK5.
Sementara itu untuk daerah beriklim tropis yang lembap seperti Indonesia, stainless steel atau baja putih lebih cocok karena lebih tahan karat. Namun kekurangannya bahan ini cepat tumpul. Contoh bahan stainless steel antara lain 440C atau 8cr13mov.
Untuk latihan silahkan dicoba Try Stick berikut ini:
4. Tali-temali atau membuat simpul
Kemampuan membuat simpul akan sangat kamu perlukan saat kamu hendak membuat jebakan hewan, bivak, atau senjata seperti tombak dan panah. Karena itu tali-temali atau membuat simpul jadi salah satu keterampilan buschcraft yang wajib kamu kuasai.
Beberapa simpul penting yang harus kamu pelajari antara lain Clove Hitch Knot, Timber Hitch Knot, Fisherman’s Knot, Half Hitch Knot, Quick Release Knot, dan Prusik Knot. Selain simpul-simpul itu, sebenarnya masih banyak lagi jenis dan varian simpul yang bisa kamu gunakan.
Ingat, dalam kata bushcraft itu ada kata craft yang artinya kerajinan tangan, dan salah satu alat yang sangat bagus untuk membuat berbagai “kerajinan tangan” dalam bushcaft adalah tali temali
C. PERALATAN BUSHCRAFT
Sekarang kita akan masuk ke perlengkapan bushcraft, silahkan catat beberapa perlengkapan bushcraft berikut.
1. Perlengkapan kemah
a. Tenda
b. Membuat bivak = Ponco tentara dan tali (pasak bisa dibuat dari kayu/ranting)
b. Parafin Stove
c. Wood Stove Portable
d. jika ingin lebih praktis bisa cukup membuat api unggun saja
(ingat, jangan sekali-kali bawa kompor gas untuk Bushcraft)
e. Fire Starter
a. Karbo (roti, beras, tepung)
b. Protein (daging, ikan, telur)
c. bumbu, garam, gula, paprika
d. kecap, saos
a. sleeping bag
b. sleeping mat (matras)
c. jaket
d. pakaian ganti, kaous kaki
a. pisau lipat
a. sendok garpu lipat
b. cangkir kayu
c. botol aluminium
a. Minyak gosok
b. Band aid
a. Ransel, daypack, carriel
b. plastik
a. Sepatu, kaos kaki
b. Sandal
c. Topi rimba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.